Memahami perhitungan pajak dapat menjadi tugas yang menakutkan bagi banyak orang. Mungkin Anda telah mendengar tentang Pajak Penghasilan (PPh) 21, yang merupakan pajak yang dikenakan pada penghasilan karyawan. Namun, bagaimana cara menghitung PPh 21 dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam perhitungan ini?
Apa itu Pajak Penghasilan (PPh) 21?
PPh 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada penghasilan yang diterima oleh karyawan atau pegawai. PPh 21 dikenakan pada penghasilan bruto (total penghasilan sebelum dipotong pajak) yang diterima setiap karyawan. Pajak ini juga sering disebut sebagai “pajak penghasilan karyawan”.
Tujuan dari PPh 21 adalah untuk mengumpulkan dana bagi pemerintah dan juga untuk memastikan bahwa karyawan atau pegawai membayar jumlah pajak yang sesuai dengan penghasilan mereka. PPh 21 harus dibayar oleh setiap karyawan yang memiliki penghasilan di atas batas tertentu.
Bagaimana Cara Menghitung Pajak PPh 21?
Perhitungan PPh 21 dapat sedikit rumit. Namun, dengan memahami rumus perhitungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan tersebut, Anda dapat memperkirakan jumlah pajak yang harus dibayarkan dengan lebih mudah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan PPh 21
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perhitungan PPh 21. Beberapa faktor ini antara lain:
- Tarif pajak: Tarif pajak tergantung pada jumlah penghasilan bruto yang diterima oleh karyawan atau pegawai. Semakin tinggi penghasilan bruto, semakin tinggi pula tarif pajak yang harus dibayar.
- Status perkawinan: Status perkawinan juga dapat mempengaruhi jumlah pajak yang harus dibayarkan. Karyawan yang telah menikah dan memiliki tanggungan akan mendapatkan pengurangan pada jumlah pajak yang harus dibayarkan.
- Penghasilan bruto: Penghasilan bruto adalah jumlah penghasilan karyawan atau pegawai sebelum dipotong pajak. Semakin tinggi penghasilan bruto, semakin tinggi pula jumlah pajak yang harus dibayarkan.
- Pengurangan standar: Karyawan atau pegawai dapat memperoleh pengurangan standar yang dapat mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan. Besarnya pengurangan standar tergantung pada status perkawinan dan jumlah tanggungan.
- Potongan iuran pensiun: Karyawan atau pegawai yang membayar iuran pensiun dapat memperoleh pengurangan pada jumlah pajak yang harus dibayarkan.
- Potongan dana pensiun: Karyawan atau pegawai yang membayar dana pensiun juga dapat memperoleh pengurangan pada jumlah pajak yang harus dibayarkan.
Rumus perhitungan PPh 21
Berikut adalah rumus perhitungan PPh 21:
PPh 21 = (Penghasilan bruto – Pengurangan standar – Potongan iuran pensiun – Potongan dana pensiun) x Tarif pajak – Pengurangan pajak
Dalam rumus di atas, pengurangan pajak dapat disesuaikan dengan status perkawinan dan jumlah tanggungan. Anda dapat menggunakan tabel pengurangan pajak yang telah ditentukan oleh pemerintah untuk menentukan pengurangan pajak yang sesuai.
Contoh perhitungan PPh 21
Contoh perhitungan PPh 21 dapat memberikan gambaran tentang bagaimana perhitungan pajak ini berfungsi. Bayangkan seorang karyawan yang memiliki penghasilan bruto Rp 10.000.000 per bulan. Jika karyawan tersebut belum menikah dan tidak memiliki tanggungan, maka perhitungan PPh 21-nya akan sebagai berikut:
- Penghasilan bruto: Rp 10.000.000
- Pengurangan standar: Rp 54.000
- Potongan iuran pensiun: Rp 200.000
- Potongan dana pensiun: Tidak ada
- Tarif pajak: 5%
- Pengurangan pajak: Rp 50.000
Dengan menggunakan rumus perhitungan PPh 21 di atas, kita dapat menghitung jumlah pajak yang harus dibayar oleh karyawan tersebut:
PPh 21 = (Rp 10.000.000 – Rp 54.000 – Rp 200.000 – Rp 0) x 5% – Rp 50.000 = Rp 242.300
Jadi, karyawan tersebut harus membayar PPh 21 sebesar Rp 242.300 setiap bulannya.
Cara Menghitung PPh 21 di Excel
Perhitungan PPh 21 dapat dilakukan menggunakan kalkulator atau bahkan di dalam software Excel. Jika Anda ingin menghitung PPh 21 dengan Excel, berikut adalah cara yang dapat Anda lakukan:
1. Siapkan data yang diperlukan
Sebelum memulai perhitungan PPh 21, pastikan bahwa Anda telah menyiapkan data yang diperlukan. Beberapa data yang perlu Anda persiapkan antara lain:
- Penghasilan bruto
- Potongan iuran pensiun
- Potongan dana pensiun
- Pengurangan standar
- Tarif pajak
- Pengurangan pajak
2. Buka program Excel
Buka program Excel dan buat dokumen baru untuk melakukan perhitungan PPh 21.
3. Masukkan data ke dalam program Excel
Masukkan semua data yang telah Anda persiapkan ke dalam program Excel. Pastikan bahwa data yang dimasukkan telah benar dan sesuai dengan dokumen perpajakan Anda. Anda dapat memasukkan data ke dalam kolom atau baris yang sesuai.
4. Gunakan rumus perhitungan PPh 21 di Excel
Setelah semua data telah dimasukkan ke dalam program Excel, Anda dapat menghitung PPh 21 menggunakan rumus perhitungan yang telah dijelaskan sebelumnya.
Untuk menghitung PPh 21 menggunakan rumus di Excel, cukup ketikkan rumus perhitungan di dalam sel yang sesuai. Rumus perhitungan yang telah dijelaskan bisa Anda adaptasikan menjadi formula Excel, yaitu:
=([PENGHASILAN BRUTO]-[POTONGAN IURAN PENSIUN]-[POTONGAN DANA PENSIUN]-[PENGURANGAN STANDAR])*[TARIF PAJAK]-[PENGURANGAN PAJAK]
Pastikan bahwa rumus perhitungan telah dimasukkan dengan benar dan sesuai dengan dokumen perpajakan Anda.
FAQ
1. Apakah PPh 21 hanya dikenakan pada karyawan tetap atau juga pada karyawan kontrak?
PPh 21 dikenakan pada semua jenis karyawan atau pegawai tanpa memandang status pegawai tersebut seperti karyawan tetap atau kontrak. Namun, pajak yang harus dibayarkan mungkin berbeda tergantung pada status dan jumlah penghasilan bruto yang diterima.
2. Apakah ada sanksi jika seseorang tidak membayar PPh 21 dengan tepat waktu?
Ya, terdapat sanksi jika seseorang tidak membayar PPh 21 dengan tepat waktu. Sanksi ini meliputi bunga sebesar 2% per bulan dari jumlah pajak yang belum dibayar dan denda sebesar 50% atau 100% dari jumlah pajak yang belum dibayar, tergantung pada lamanya keterlambatan pembayaran pajak.
Video Youtube
Berikut adalah video Youtube yang menjelaskan tentang PPh 21 secara menyeluruh: