Berbagai jenis pajak ada di Indonesia, termasuk Pajak Penghasilan atau PPh 21. PPh 21 adalah jenis pajak yang wajib dipungut oleh pemberi kerja dari karyawan yang menerima penghasilan di atas batas tertentu. PPh 21 adalah salah satu sumber pendapatan utama dari pemerintah Indonesia, dan peranannya sangat penting dalam membiayai program-program negara.
Cara Menghitung Pajak Penghasilan (PPh 21)
Ada beberapa cara untuk menghitung PPh 21, salah satunya adalah menggunakan rumus dalam program Excel. Berikut ini adalah cara menghitung PPh 21 menggunakan rumus Excel:
- Tentukan jumlah penghasilan bruto (sebelum dipotong pajak) karyawan selama satu bulan
- Kurangi angka penghasilan bruto dengan biaya jabatan sebesar 5% untuk karyawan tetap dan 7,5% untuk karyawan kontrak atau magang
- Kurangi jumlah penghasilan setelah dikurangi biaya jabatan dengan jumlah tunjangan yang diberikan, seperti tunjangan keluarga atau tunjangan kesehatan
- Hitung penghasilan kena pajak dengan mengurangkan jumlah penghasilan setelah dikurangi biaya jabatan dan tunjangan dengan pengurangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk tahun yang bersangkutan (pengurangan ini dapat berbeda setiap tahunnya)
- Hitung tarif pajak yang akan digunakan dengan melihat tabel tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tarif ini bergantung pada jumlah penghasilan kena pajak dan staus karyawan (karyawan tetap atau kontrak/magang).
- Hitung jumlah pajak yang harus dibayarkan dengan memperhatikan tarif pajak yang telah ditentukan, tarif pajak tergantung pada jumlah penghasilan kena pajak dan status karyawan. Hasil dari pengurangan antara penghasilan kena pajak dengan jumlah pajak yang harus dibayarkanlah yang menjadi penghasilan bersih karyawan.
Cara Menghitung Pajak Motor
Bagi pemilik kendaraan bermotor, Pajak Kendaraan Bermotor atau PKB adalah pajak yang harus dibayarkan setiap tahun. PKB merupakan salah satu sumber pendapatan daerah, dan besarnya tergantung pada jenis kendaraan, tahun pembuatan, dan kapasitas mesin. Berikut adalah cara menghitung PKB untuk kendaraan bermotor:
- Identifikasi jenis kendaraan, tahun pembuatan, dan kapasitas mesin
- Hitung nilai jual kendaraan (NJKB) dengan menggunakan tabel NJKB yang disediakan oleh pemerintah setiap tahunnya
- Hitung besarnya PKB dengan menggunakan rumus (NJKB x tarif PKB)
- Bayar PKB sesuai dengan jatuh tempo yang ditentukan oleh pemerintah.
FAQ
Pertanyaan 1: Berapa besarnya tarif PPh 21 untuk karyawan tetap?
Jawaban: Tarif PPh 21 untuk karyawan tetap tergantung pada jumlah penghasilan kena pajak. Berikut adalah tabel tarif PPh 21 untuk karyawan tetap:
Jumlah Penghasilan Kena Pajak | Tarif Pajak |
---|---|
Kurang dari Rp50 juta | 5% |
Antara Rp50 juta – Rp250 juta | 15% |
Antara Rp250 juta – Rp500 juta | 25% |
Lebih dari Rp500 juta | 30% |
Pertanyaan 2: Bagaimana cara membuat laporan PPh 21?
Jawaban: Untuk membuat laporan PPh 21, Anda perlu mengumpulkan data penghasilan dan potongan pajak dari setiap karyawan selama satu tahun. Setelah itu, Anda bisa membuat laporan PPh 21 tahunan yang berisi total penghasilan bruto, biaya jabatan, tunjangan-tunjangan, jumlah penghasilan kena pajak, tarif pajak yang digunakan, dan jumlah pajak yang dibayarkan. Laporan PPh 21 biasanya harus diserahkan ke Kantor Pajak setiap tahunnya.