Cara Menghitung Npv Dan Irr Dengan Excel

Salah satu hal yang paling penting dalam bisnis adalah menghitung keuntungan dan kerugian dalam suatu investasi. Strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menggunakan alat analisis keuangan yang tersedia, salah satunya adalah Internal Rate of Return (IRR). IRR adalah tingkat pengembalian dari investasi yang dihitung dengan menggunakan saluran arus kas, dan ini digunakan untuk menemukan tingkat pengembalian yang sama dengan tingkat bunga.

Gambaran Umum tentang IRR

IRR merupakan suatu alat evaluasi kunci untuk pengambilan keputusan mengenai investasi mana yang paling cocok untuk dilakukan dan juga untuk membandingkan berbagai pilihan investasi yang mungkin tersedia. Selain itu, angka IRR juga merupakan ukuran kinerja investasi yang sangat penting. Hal ini karena membandingkan angka ini dengan tingkat pengembalian minimum yang dipersyaratkan oleh suatu perusahaan atau investor dapat memberikan informasi tentang apakah suatu investasi akan menghasilkan keuntungan atau tidak.

Sebagai contoh, jika suatu investor memiliki tingkat pengembalian minimum (minimum required rate of return) sebesar 15%, dan investasi tertentu memiliki IRR sebesar 25%, maka investasi tersebut akan menghasilkan keuntungan. Namun, jika IRR dari investasi tersebut kurang dari 15%, maka dipastikan bahwa investasi tersebut mengalami kerugian.

Cara Menghitung IRR

Untuk menghitung IRR dari suatu investasi, pertama-tama harus diketahui jumlah arus kas masuk dan arus kas keluar dari investasi tersebut. Setelah itu, langkah-langkah berikut harus dilakukan:

  1. Tentukan tingkat diskonto yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan. Tingkat ini mencerminkan tingkat pengembalian minimum yang dipersyaratkan.
  2. Tentukan nilai NPV (net present value) untuk setiap tahun arus kas. NPV dihitung dengan mengurangi investasi awal dengan jumlah arus kas masuk atau keluar pada tahun yang bersangkutan yang sudah dikurangkan dengan tingkat diskonto.
  3. Hitung IRR dengan menggunakan formula iterasi (biasanya menggunakan alat komputer). IRR adalah tingkat diskonto yang menyebabkan NPV sama dengan nol.
Baca Juga :  Cara Membuat Control Box Di Excel

Contoh Perhitungan IRR

Sebagai contoh, di bawah ini adalah tabel arus kas untuk suatu investasi:

Tahun Arus Kas
0 (1.000)
1 300
2 400
3 500

Investasi di atas memerlukan modal awal sebesar 1.000, dan menghasilkan arus kas sebesar 300 pada tahun pertama, 400 pada tahun kedua, dan 500 pada tahun ketiga. Untuk menghitung IRR, kita memerlukan nilai NPV untuk setiap tahun dengan menggunakan tingkat diskonto 10%.

  • NPV tahun ke-0: -1.000
  • NPV tahun ke-1: 272,73
  • NPV tahun ke-2: 330,58
  • NPV tahun ke-3: 381,81

Dengan menggunakan metode iterasi, IRR dapat dihitung sebesar 17,94%.

Keuntungan Menggunakan IRR

Manfaat lain dari penghitungan IRR dalam suatu investasi adalah untuk menentukan apakah suatu investasi memenuhi persyaratan keuangan perusahaan atau investor. Jika IRR melebihi minimal pengembalian yang diinginkan, maka investasi tersebut layak untuk dilakukan. Jika tidak, maka investasi tersebut bukanlah pilihan yang baik.

Selain itu, IRR juga dapat digunakan untuk membandingkan investasi yang mungkin berbeda dengan tingkat risiko yang berbeda. Misalnya, jika satu investasi memiliki risiko yang lebih tinggi daripada yang lain, maka IRR dapat digunakan untuk menentukan apakah tingkat pengembalian yang diharapkan selanjutnya adil jika menempatkan modal di investasi tersebut.

Faktor yang Memengaruhi IRR

Banyak faktor yang memengaruhi IRR dalam suatu investasi. Beberapa faktor yang paling penting meliputi:

  • Tingkat bunga: semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah IRR dari suatu investasi.
  • Tingkat pengembalian minimum: semakin tinggi tingkat pengembalian minimum, semakin tinggi pula IRR dari suatu investasi.
  • Jumlah arus kas: semakin besar jumlah arus kas, semakin tinggi IRR dari suatu investasi.
  • Tanggal arus kas: semakin cepat arus kas diterima, semakin tinggi IRR dari suatu investasi.
Baca Juga :  Cara Membuat Grafik Probabilitas Di Excel

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa bedanya antara IRR dan tingkat pengembalian modal (return on investment/ROI)?

IRR dan ROI adalah dua konsep yang berbeda dalam analisis keuangan. ROI adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur keuntungan relatif dari suatu investasi, sedangkan IRR adalah tingkat pengembalian yang dihitung dengan menggunakan aliran kas. ROI dihitung dengan membagi profit bersih dengan investasi awal. Hal ini berbeda dari IRR, yang mencakup alur kas masuk dan keluar sepanjang umur proyek untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan.

2. Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan IRR dalam pengambilan keputusan investasi?

Kelebihan penggunaan IRR dalam pengambilan keputusan investasi adalah:

  • Memberikan informasi tentang tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu proyek.
  • Memungkinkan perbandingan antara berbagai proyek investasi.
  • Memungkinkan penilaian kinerja keuangan investasi.

Sedangkan kekurangan dari penggunaan IRR adalah:

  • Tidak dapat memberikan informasi tentang ukuran absolut keuntungan atau tingkat risiko dari investasi.
  • Ketergantungan pada proyeksi arus kas masa depan yang mungkin tidak akurat.
  • Tidak cocok digunakan untuk mengukur kinerja investasi jangka pendek.

Video Youtube

Berikut adalah video tutorial tentang bagaimana menghitung IRR menggunakan Microsoft Excel: