Cara Menghitung Material Requirement Planning Dengan Excell

Setiap pembangunan sebuah rumah ataupun gedung memerlukan perhitungan yang teliti dan cermat terhadap kebutuhan material bangunan. Perhitungan tersebut sangatlah penting agar pembangunan berjalan dengan tepat dan tidak terjadi kekurangan maupun kelebihan penggunaan bahan bangunan. Pada artikel ini akan menjabarkan 3 cara menghitung material bangunan rumah yang dapat digunakan.

Cara Menghitung Material Bangunan Rumah

1. Menghitung Material Berdasarkan Rencana Desain Arsitektur

Cara pertama yang dapat dilakukan untuk menghitung kebutuhan material bangunan rumah yaitu dengan merencanakan terlebih dahulu desain bangunan yang akan dibangun. Dalam merencanakan desain bangunan, biasanya terdapat gambar kerja yang telah dilengkapi dengan ukuran-ukuran bangunan dan denahnya.

Dalam desain tersebut biasanya juga terdapat jumlah kebutuhan material bangunan tersebut. Hal ini dapat disesuaikan dengan budget yang dimiliki. Dimulai dari memiliki cetakan desain rumah yang cocok dengan keinginan dan budget Anda. Setelah itu, pelajari terlebih dahulu bahan-bahan bangunan yang digunakan untuk pembangunan rumah. Ada beberapa bahan bangunan yang harus diperhatikan dalam merencanakan kebutuhan material rumah seperti:

  1. Beton atau beton cetak
  2. Baja ringan atau logam ringan
  3. Bata merah, batako ataupun hebel
  4. Pipa-pipa PVC atau besi
  5. Atap baja ringan, genteng atau jenis lainnya
  6. Keramik atau Granit untuk lantai dan dinding

Setelah mengidentifikasi material-material yang digunakan, Anda dapat mulai menghitung kebutuhan material berdasarkan desain bangunan dengan menghitung setiap bahan material sesuai dengan tipe pekerjaannya, seperti:

  1. Pondasi
  2. Struktur atap
  3. Dinding atau tembok
  4. Kusen/pintu/jendela
  5. Atap
  6. Lantai/keramik/ marmer
  7. Kelistrikan
  8. Pipa air/besi dan plafon atau plafone

Setelah melakukan perhitungan, saatnya membeli material bangunan yang dibutuhkan. Selain itu, Anda juga dapat meminta jasa konsultan konstruksi untuk membantu menghitung kebutuhan material bangunan rumah

Baca Juga :  Cara Mengimport Data Dalam Google Form Ke Excel

Cara Menghitung Material Pondasi

Pondasi merupakan bagian yang sangat penting dalam bangunan. Pondasi merupakan bagian yang sangat berhubungan dengan perencanaan bangunan terutama ketahanan struktur bangunan. Pada umumnya pondasi digunakan untuk membantu menyangga bangunan sehingga lebih kokoh dan dapat menahan beban bangunan. Pondasi yang ada biasanya terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

  1. Pondasi Pelepah
  2. Pondasi Tiang Pancang
  3. Pondasi Batu Kali
  4. Pondasi Persegi Empat

Cara menghitung pondasi biasanya dilakukan oleh kontraktor bangunan. Akan tetapi, untuk membantu bagi Anda yang sedang ingin membangun rumah, berikut cara menghitung material pondasi:

1. Menghitung kebutuhan material pondasi pelepah

Cara Menghitung Material Requirement Planning Dengan Excell

Selanjutnya adalah cara menghitung kebutuhan material pondasi pelepah, Berdasarkan gambar di atas, hitung total luas pondasi tersebut dengan cara:

Luas Pondasi = P x L

Dimana:

P = Panjang pondasi

L = Lebar pondasi

Setelah itu, hitung volume pondasi yang dibutuhkan dengan cara:

Volume = Luas x Tinggi pondasi

Dimana:

Tinggi Pondasi = Ketinggian dari permukaan tanah sampai dengan atas pondasi kerja

Untuk menghitung kebutuhan batu kali atau beton yang diperlukan, hitung volume pondasi tersebut dan kali dengan massa jenis batu kali atau beton cetak. Massa jenis batu kali sekitar 1,4 ton/m3 dan beton cetak sekitar 2,4 ton/m3.

2. Menghitung kebutuhan material pondasi tiang pancang

pondasi tiang pancang

Cara menghitung kebutuhan material pondasi tiang pancang:

Volume Beton Tiang Pancang = Luas Tiang Pancang x Tinggi Tiang Pancang

Dimana:

Luas Tiang Pancang = π/4 x d²

Dalam menghitung kebutuhan material pondasi tiang pancang, perlu dipertimbangkan volume beton diatas dan volume yang dibutuhkan untuk ujung pondasi tersebut. Hitung volume pada ujung pondasi dengan cara:

Volume Bola = 4/3 x π x r³

Dimana:

r = jari-jari beton tiang pancang

3. Menghitung kebutuhan Material pondasi persegi empat

pondasi persegi empat

Dalam menghitung kebutuhan material pondasi persegi empat, hitung volume pondasi dengan cara:

Volume = P x L x T

Dimana:

P = Panjang pondasi

L = Lebar pondasi

Baca Juga :  CARA INPUT DATA EXCEL KE SOFTWARE R

T = Tinggi pondasi

Kemudian, hitung kebutuhan beton yang diperlukan dengan cara:

Besaran Beton = Volume x Berat Jenis Beton

Cara Membuat Planner Dengan Excel

Excel merupakan salah satu aplikasi komputer yang terkenal dan sering digunakan oleh banyak orang untuk keperluan pengolahan data, seperti membuat tabel, grafik, planner, dan sebagainya. Pada bagian ini, akan dijelaskan cara membuat planner dengan Excel yang dapat bermanfaat dalam membantu mengorganisir jadwal kegiatan sehari-hari.

  1. Buka Microsoft Excel dan buat kolom untuk menulis aktivitas yang ingin dilakukan
  2. Isi kolom tanggal dan waktu pada sheet planner yang telah dibuat. Pilih kolom tanggal dan waktu yang sesuai dengan rencana aktivitas
  3. Tentukan waktu yang diperlukan untuk setiap aktivitas dan isilah kolom yang telah disediakan
  4. Evaluasi waktu yang diperlukan untuk masing-masing aktivitas dan atur prioritas
  5. Atur aktivitas sesuai dengan prioritas sehingga dapat memaksimalkan waktu yang ada
  6. Simpan file planner yang telah dibuat agar dapat diakses kapan saja

Apa yang dimaksud dengan MRP (Material Requirement Planning)?

Materi Requirement Planning (MRP) adalah sebuah metode perencanaan yang digunakan dalam manajemen rantai pasok untuk mengelola persediaan bahan dan pengadaan dalam suatu perusahaan dengan memproyeksikan permintaan yang akan datang.

MRP digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan persediaan bahan dengan cara melakukan perencanaan rinci terhadap kebutuhan bahan, serta memprediksi penggunaan bahan tersebut dalam jangka waktu tertentu. MRP juga memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan persediaan bahan dalam jumlah yang lebih sedikit, sehingga dapat menghemat biaya dan ruang gudang yang digunakan untuk menyimpan persediaan bahan.

Cara Menghitung Kebutuhan Material Bangunan Pekerjaan Pasangan Dinding

Pasangan dinding adalah proses pemasangan bata atau batu bata pada rangkaian dinding. Pekerjaan pasangan dinding biasanya dilakukan oleh tukang bangunan dengan menggunakan teknik yang disebut sebagai teknik menara atau metode batu dalam. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung kebutuhan material bangunan pekerjaan pasangan dinding:

  1. Tentukan ukuran dinding yang akan dibangun dan tentukan jenis batu bata yang akan digunakan. Perlu diingat, jenis batu bata yang berbeda dapat memiliki berbagai ukuran yang berbeda pula, sehingga hal ini perlu diperhatikan dalam menghitung kebutuhan material bangunan.
  2. Hitung luas dinding yang akan dibangun dengan cara:
  3. Luas Dinding = Tinggi Dinding x Lebar Dinding

  4. Hitung jumlah bata yang dibutuhkan untuk satu meter persegi (m2) dengan cara membagi luas satu buah bata dengan satu meter persegi. Misalnya, jika satu bata memiliki ukuran 0,3 x 0,15 meter, maka luas satu bata adalah:
  5. Luas Satu Bata = 0,3 x 0,15 = 0,045 m2

    Dengan demikian, untuk membentuk satu meter persegi dinding, maka dibutuhkan:

    Jumlah Bata = 1 / 0,045 = 22,22 (atau sekitar 23 buah bata)

  6. Hitung jumlah bata yang dibutuhkan untuk seluruh dinding dengan cara:
  7. Jumlah Bata = Luas Dinding x Jumlah Bata Per Meter Persegi

  8. Tentukan jumlah semen yang dibutuhkan untuk setiap bata yang diletakkan. Berikut adalah perhitungan jumlah semen yang dibutuhkan untuk pasangan dinding:
  9. Volume Semen = Volume Bata + Pembuangan Udara x Volume Bata * Kadar Air / 100 + Siripan

  10. Setelah tahu jumlah semen, tentukan berapa jumlah pasir yang dibutuhkan. Umumnya, perbandingan semen dan pasir untuk pasangan dinding adalah 1 : 5. Misalnya, jika dibutuhkan 10 kantong semen, maka jumlah pasir yang dibutuhkan adalah 50 karung (10 x 5).
Baca Juga :  Cara Menghitung Discount Factor Di Excel

FAQ

1. Apa keuntungan menggunakan Excel untuk pembuatan planner?

Jawaban: Excel dapat membantu membuat planner dengan lebih terorganisir dan rapi. Selain itu, Excel juga dapat membantu melakukan kalkulasi dan evaluasi yang lebih akurat.

2. Apa bedanya MRP dengan Just In Time (JIT)?

Jawaban: MRP dan JIT adalah dua metode yang berbeda dalam manajemen rantai pasok. MRP digunakan untuk memprediksi kebutuhan bahan berdasarkan proyeksi permintaan yang akan datang, sedangkan JIT mengambil pendekatan produksi yang lebih fleksibel dengan memproduksi hanya ketika ada permintaan dari pelanggan.

Video Youtube

Berikut adalah video tutorial untuk menghitung kebutuhan material dinding: