Investasi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari investasi saham, reksadana, hingga property. Di dunia investasi, penghitungan Internal Rate of Return (IRR) sangat penting. IRR adalah tingkat pengembalian yang diakui sebagai penyelesai modal di dalam sebuah proyek. IRR juga disebut sebagai tingkat diskon di mana nilai investasi sama dengan nilai pengembalian.
Ada banyak cara menghitung IRR, salah satunya adalah melalui Microsoft Excel. Dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana cara menghitung IRR di Excel dan beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses perhitungannya.
Cara Menghitung IRR di Excel
Untuk menghitung IRR di Excel, langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Buka Excel dan buat sebuah worksheet baru.
- Di kolom A, masukkan urutan waktu dari proyek dalam tahun tertentu. Misalnya, dari tahun ke-1 sampai tahun ke-5.
- Di kolom B, masukkan jumlah kas atau penghasilan kas yang diterima pada tahun tertentu sesuai dengan urutan tahun di kolom A. Misalnya, pada tahun ke-1 Rp. 1.000.000, pada tahun ke-2 Rp. 1.500.000, dan seterusnya.
- Setelah itu, klik pada sel di samping kolom B, misalnya C2.
- Di bagian atas layar, klik “fx” untuk membuka kotak dialog Fungsi.
- Pilih fungsi “IRR” dalam kotak dialog Fungsi dan klik OK.
- Dalam kotak “Nilai”, masukkan sel dari kolom B yang termasuk dalam rentang data kas. Misalnya, tekan dan tahan tombol mouse atas sel Tahun 1 di kolom A dan seret cursor ke bawah ke sel “Tahun 5” di kolom A, lalu lepaskan tombol mouse. Setelah itu, kotak “Nilai” harus menampilkan sel B2-B6.
- Klik OK untuk menutup kotak dialog Fungsi dan Excel akan menghitung IRR.
Setelah mengikuti langkah-langkah di atas, Excel akan menghasilkan angka IRR berdasarkan data kas yang dimasukkan. Pastikan untuk memperhatikan bahwa IRR di Excel dihitung secara periodik, yang berarti Excel mengasumsikan bahwa kas masuk dan keluar dalam periode waktu yang sama setiap tahun.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Selama Proses Perhitungan IRR di Excel
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses perhitungan IRR di Excel:
Memperhatikan Konsistensi Penyajian Data
Pada dasarnya, perhitungan IRR di Excel didasarkan pada aliran kas. Oleh karena itu, pastikan bahwa data kas yang dimasukkan sudah konsisten. Contohnya, jika kas keluar dan masuk pada tahun yang sama, pastikan untuk memasukkan angka minus (-) pada kas keluar tersebut.
Mengakomodasi Investasi yang Berbeda
Selain memastikan konsistensi data kas, pastikan juga untuk mengakomodasi investasi yang berbeda. Dalam dunia investasi, umumnya terdapat investasi dengan pola arus kas yang berbeda-beda. Misalnya, pola kas keluar yang cukup besar pada awal investasi dengan harapan mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa depan. Tentunya ini akan mempengaruhi perhitungan IRR. Untuk itu, pastikan untuk memperhatikan setiap investasi yang berbeda dan memasukkan data kas yang relevan.
FAQ
1. Apa itu Internal Rate of Return, dan mengapa perhitungan IRR penting dalam investasi?
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat pengembalian yang diakui sebagai penyelesai modal di dalam sebuah proyek. IRR juga disebut sebagai tingkat diskon di mana nilai investasi sama dengan nilai pengembalian. IRR penting dalam investasi karena dapat mengindikasikan kelayakan proyek. Jika IRR lebih besar daripada alternatif investasi lainnya atau tingkat bunga yang diharapkan, maka proyek dapat dianggap layak untuk diinvestasikan. Selain itu, IRR juga dapat membantu investor dalam mengevaluasi kapan saat terbaik untuk melepaskan atau menjual investasi yang telah dimiliki.
2. Apakah mudah untuk menghitung IRR di Excel?
Menghitung IRR di Excel tergantung pada kemampuan individu dalam memasukkan data kas yang konsisten dan memperhatikan investasi dengan pola kas yang berbeda-beda. Namun, dengan langkah-langkah yang benar, menghitung IRR di Excel dapat dilakukan dengan mudah.
Video Youtube
Berikut adalah video tutorial yang membahas cara menghitung IRR di Excel: