Cara Menghitung Harga Jual Di Excel

Cara Menghitung Harga Jual dapat menjadi tantangan tersendiri bagi para pemilik bisnis. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan harga jual, termasuk biaya produksi, biaya pemasaran, persyaratan keuntungan, dan faktor pasar. Namun, dengan mengikuti beberapa langkah sederhana, Anda dapat menghitung harga jual Anda dengan akurat dan mengoptimalkan keuntungan bisnis Anda.

Cara Menghitung Harga Jual di Excel

Jika Anda menggunakan Excel untuk mengelola bisnis Anda, Anda dapat menghitung harga jual Anda dengan mudah menggunakan rumus Excel yang sederhana. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Tentukan biaya produksi: Hitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya listrik, dan biaya lain-lain yang terkait dengan produksi barang atau jasa Anda. Misalnya, jika Anda menjual kue, biaya produksi bisa terdiri dari bahan baku, listrik untuk oven, biaya tenaga kerja, dan biaya kemasan.
  2. Tentukan biaya tetap: Biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak berubah seiring dengan penjualan barang atau jasa Anda, seperti sewa tempat usaha, biaya telepon, dan biaya peralatan. Hitung total biaya tetap Anda per bulan atau per tahun.
  3. Tentukan margin keuntungan: Margin keuntungan adalah persentase dari harga jual yang Anda ingin peroleh sebagai keuntungan. Misalnya, jika Anda ingin memperoleh margin keuntungan sebesar 30%, besarnya margin keuntungan akan menjadi 0,3.
  4. Tentukan persentase biaya variabel: Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan penjualan barang atau jasa Anda, seperti biaya pemasaran dan biaya pengiriman. Hitung total biaya variabel Anda selama satu bulan atau satu tahun dan tentukan persentasenya terhadap total pendapatan. Misalnya, jika total biaya variabel Anda sebesar Rp. 3.000.000 dan total pendapatan Anda sebesar Rp. 10.000.000, persentasenya akan menjadi 30%.
  5. Hitung harga jual: Setelah Anda menentukan semua biaya, margin keuntungan, dan persentase biaya variabel, Anda dapat menghitung harga jual Anda dengan rumus berikut: Harga Jual = (Biaya Produksi + Biaya Tetap) / (1 – Margin Keuntungan) – (Persentase Biaya Variabel x Total Pendapatan). Misalnya, jika biaya produksi Anda sebesar Rp. 5.000.000, biaya tetap Anda sebesar Rp. 1.000.000, margin keuntungan Anda sebesar 30%, dan persentase biaya variabel Anda sebesar 30%, maka harga jual Anda akan menjadi: (Rp. 5.000.000 + Rp. 1.000.000) / (1 – 0,3) – (0,3 x Rp. 10.000.000) = Rp. 21.666.667. Dalam contoh ini, Anda perlu menjual produk Anda seharga Rp. 21.666.667 untuk memperoleh keuntungan sebesar 30% setelah mempertimbangkan semua biaya yang terkait dengan produksi dan pemasaran barang atau jasa Anda.
Baca Juga :  Cara Menghitung Nilai Cf Di Excel

Cara Menentukan Harga Jual Produk Berdasarkan Perilaku Biaya

Selain menggunakan rumus Excel, Anda juga dapat menentukan harga jual Anda berdasarkan perilaku biaya. Perilaku biaya mengacu pada cara biaya berubah seiring dengan tingkat produksi atau penjualan. Ada dua jenis perilaku biaya: biaya variabel dan biaya tetap.

Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan penjualan atau produksi. Misalnya, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung termasuk biaya variabel karena mereka meningkat seiring dengan penjualan atau produksi. Biaya variabel pada umumnya meningkat ketika tingkat produksi meningkat dan menurun ketika tingkat produksi menurun.

Di sisi lain, biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah seiring dengan tingkat produksi atau penjualan. Misalnya, biaya sewa dan biaya asuransi termasuk biaya tetap karena mereka tidak meningkat atau menurun seiring dengan penjualan atau produksi.

Dalam menentukan harga jual Anda berdasarkan perilaku biaya, ada dua metode yang dapat Anda gunakan: metode mark-up dan metode margin keuntungan.

Metode Mark-up

Metode mark-up melibatkan menambahkan margin keuntungan tetap pada biaya variabel produk Anda. Misalnya, jika biaya variabel produk Anda sebesar Rp. 10.000 dan Anda ingin memperoleh margin keuntungan sebesar 50%, maka harga jual Anda akan menjadi Rp. 15.000 (Rp. 10.000 x 1,5).

Metode Margin Keuntungan

Metode margin keuntungan melibatkan menentukan persentase keuntungan yang ingin Anda peroleh dan kemudian menghitung biaya tetap yang harus Anda tambahkan untuk mempertahankan margin keuntungan tersebut. Misalnya, jika Anda ingin memperoleh margin keuntungan sebesar 30% dan biaya tetap produk Anda sebesar Rp. 5.000.000, maka harga jual Anda akan menjadi: [(Rp. 5.000.000 / 0,3) + biaya variabel] / jumlah barang yang dihasilkan pada tingkat produksi tertentu.

Baca Juga :  Cara Menyimpan Data Di Sheet Lain Di Excel

Ketika menggunakan metode margin keuntungan, Anda harus memperhitungkan biaya tetap, biaya variabel, dan tingkat produksi atau penjualan Anda. Semakin banyak produk Anda terjual, semakin rendah biaya variabel Anda dan semakin besar margin keuntungan Anda. Namun, biaya tetap Anda tetap sama terlepas dari tingkat penjualan atau produksi.

Cara Menghitung Diskon

Diskon bisa menjadi bentuk promosi yang efektif untuk menarik pelanggan, namun Anda harus tahu cara menghitung diskon untuk mengoptimalkan keuntungan bisnis Anda. Berikut adalah cara menghitung diskon:

  1. Tentukan total harga barang: Hitung total harga barang yang ingin Anda berikan diskon. Misalnya, jika harga barang sebelum diskon sebesar Rp. 100.000 dan Anda memberikan diskon sebesar 20%, maka total harga barang setelah diskon akan menjadi Rp. 80.000.
  2. Tentukan persentase diskon: Hitung persentase diskon yang ingin Anda berikan. Misalnya, jika Anda ingin memberikan diskon sebesar 20%, maka besarnya diskon akan menjadi 0,2.
  3. Hitung total diskon: Hitung total diskon yang akan Anda berikan dengan rumus berikut: Total Diskon = Total Harga Barang x Persentase Diskon. Misalnya, jika harga barang sebelum diskon sebesar Rp. 100.000 dan Anda memberikan diskon sebesar 20%, maka total diskon yang diberikan akan menjadi Rp. 20.000.
  4. Hitung harga barang setelah diskon: Setelah Anda menentukan total diskon, Anda dapat menghitung harga barang setelah diskon dengan rumus berikut: Harga Setelah Diskon = Total Harga Barang – Total Diskon. Misalnya, jika harga barang sebelum diskon sebesar Rp. 100.000 dan total diskon yang Anda berikan sebesar Rp. 20.000, maka harga barang setelah diskon akan menjadi Rp. 80.000.

Contoh Soal Harga Jual dan Harga Beli

Dalam bisnis, Anda harus menghitung harga jual dan harga beli dengan akurat untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Berikut adalah contoh soal yang dapat membantu Anda menghitung harga jual dan harga beli:

Baca Juga :  Cara Membuat Angka Di Excel Agar Tidak Berubah Menjadi Tanggal

Cara Menghitung Harga Jual Di Excel

FAQs

1. Apa yang dimaksud dengan persentase biaya variabel?

Persentase biaya variabel mengacu pada persentase biaya yang berubah seiring dengan tingkat produksi atau penjualan. Biaya variabel dapat termasuk biaya pemasaran, biaya pengiriman, dan biaya bahan baku. Anda dapat menghitung persentase biaya variabel dengan mengambil total biaya variabel Anda dan membaginya dengan total pendapatan Anda.

2. Bagaimana cara menentukan margin keuntungan?

Margin keuntungan adalah persentase dari harga jual yang Anda ingin peroleh sebagai keuntungan. Anda dapat menentukan margin keuntungan Anda dengan mempertimbangkan faktor seperti biaya produksi, biaya tetap, persaingan pasar, dan target keuntungan bisnis. Sebagai aturan umum, margin keuntungan sekitar 20% hingga 30% dianggap wajar untuk bisnis kecil.

Dalam video ini, kami membahas cara menghitung harga jual dan persentase keuntungan. Kami juga menunjukkan contoh perhitungan menggunakan rumus Excel yang sederhana.

Dalam menghitung harga jual dan harga beli, Anda harus mempertimbangkan semua biaya dan faktor-faktor yang terkait dengan produksi dan pemasaran barang atau jasa Anda. Dengan menggunakan rumus sederhana seperti yang dijelaskan di atas, Anda dapat menghitung harga jual Anda dengan akurat dan memaksimalkan keuntungan bisnis Anda. Selalu lakukan survei ke pasar terlebih dahulu sebelum menentukan harga jual, bersainglah dengan harga pasaran dan pastikan target keuntungan Anda tercapai.