Cara Menghitung Forecast Penjualan Menggunakan Excel
1. Memahami Konsep Forecast Penjualan
Sebelum membahas tentang cara menghitung forecast penjualan dengan Excel, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu konsep dari forecast penjualan. Forecast penjualan atau prediksi penjualan adalah perkiraan tentang jumlah penjualan pada masa yang akan datang. Dalam sebuah bisnis, forecast penjualan sangat diperlukan untuk memberikan panduan dalam membuat keputusan strategis.
Forecast penjualan dapat dihitung dengan menggunakan berbagai metode, seperti metode rata-rata bergerak, regresi linier, dan metode eksponensial. Namun, pada artikel ini akan dibahas cara menghitung forecast penjualan dengan menggunakan metode eksponensial.
2. Menghitung Forecast Penjualan dengan Metode Eksponensial
Metode eksponensial merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan dalam menghitung forecast penjualan. Metode ini membutuhkan data historis penjualan yang digunakan untuk memprediksi penjualan di masa yang akan datang. Metode eksponensial menggunakan pola pengembangan eksponensial dari data historis untuk memprediksi penjualan di masa depan.
Untuk menghitung forecast penjualan dengan metode eksponensial, anda membutuhkan dua variabel utama, yaitu alpha dan beta. Alpha umumnya berkisar antara 0,05 dan 0,3, dan digunakan untuk memberikan bobot pada data baru dengan cara mengkombinasikannya dengan data historis. Sebaliknya, beta digunakan untuk menghaluskan data historis, dan umumnya berkisar antara 0,3 dan 0,6.
Langkah-langkah untuk menghitung forecast penjualan dengan metode eksponensial adalah sebagai berikut:
1. Siapkan Data Historis Penjualan
Pertama-tama, anda perlu menyiapkan data historis penjualan dari bisnis anda. Data historis tersebut dapat berupa jumlah penjualan bulanan, kuartalan, atau tahunan, tergantung pada kebutuhan anda.
2. Hitung Nilai Awal dan Akhir Penjualan
Hitunglah nilai awal dan akhir penjualan sesuai dengan periode yang akan digunakan sebagai basic atau dasar yang digunakan untuk peramalan.
3. Hitung Alpha dan Beta
Setelah itu, hitunglah alpha dan beta dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Alpha dan beta yang dihasilkan harus berada dalam rentang 0 dan 1.
4. Hitung Level, Trend, dan Forecast
Hitunglah level, trend, dan forecast dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Level:
Trend:
Forecast:
5. Evaluasi Hasil
Langkah terakhir adalah mengevaluasi hasil forecast dengan membandingkan nilai aktual dengan forecast yang dihasilkan. Jika hasil forecast cukup akurat, maka langkah selanjutnya adalah menggunakannya untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
3. Contoh Perhitungan Forecast Penjualan dengan Excel
Berikut ini merupakan contoh perhitungan forecast penjualan dengan menggunakan Excel. Misalkan sebuah bisnis memiliki data historis penjualan selama 12 bulan sebagai berikut:
Bulan | Penjualan |
---|---|
Januari | 10 |
Februari | 13 |
Maret | 16 |
April | 20 |
Mei | 24 |
Juni | 27 |
Juli | 30 |
Agustus | 28 |
September | 24 |
Oktober | 19 |
November | 14 |
Desember | 9 |
Dalam contoh ini, kita akan menghitung forecast penjualan untuk tiga bulan ke depan.
1. Siapkan Data Historis Penjualan
Data historis penjualan telah disiapkan sebelumnya dalam tabel di atas.
2. Hitung Nilai Awal dan Akhir Penjualan
Karena kita akan menghitung forecast untuk tiga bulan ke depan, maka nilai awal dan akhir penjualan harus dihitung berdasarkan data 9 bulan sebelumnya. Dalam hal ini, nilai awal penjualan adalah 16, sedangkan nilai akhir penjualan adalah 14.
3. Hitung Alpha dan Beta
Dalam contoh ini, kita akan menggunakan alpha sebesar 0,1 dan beta sebesar 0,4. Berdasarkan data historis, kita dapat menghitung level, trend, dan forecast sebagai berikut:
Bulan | Penjualan | Level | Trend | Forecast |
---|---|---|---|---|
Januari | 10 | 16,83 | 2,17 | 19 |
Februari | 13 | 17,27 | 1,9 | 19,17 |
Maret | 16 | 17,4 | 1,4 | 18,8 |
April | 20 | 17,21 | 1,01 | 18,22 |
Mei | 24 | 16,75 | 0,73 | 17,48 |
Juni | 27 | 16,07 | 0,57 | 16,64 |
Juli | 30 | 15,22 | 0,53 | 15,75 |
Agustus | 28 | 14,27 | 0,6 | 14,87 |
September | 24 | 13,28 | 0,73 | 14,01 |
Oktober | 19 | 12,32 | 0,8 | 13,12 |
November | 14 | 11,42 | 0,75 | 12,17 |
Desember | 9 | 10,6 | 0,62 | 10,98 |
Januari | – | 9,87 | 0,5 | 10,37 |
Februari | – | 9,23 | 0,4 | 9,63 |
Maret | – | 8,68 | 0,33 | 9,01 |
Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa forecast penjualan untuk tiga bulan ke depan adalah sebagai berikut:
- Januari: 10,37
- Februari: 9,63
- Maret: 9,01
4. FAQ
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi forecast penjualan?
Beberapa faktor yang mempengaruhi forecast penjualan antara lain:
- Permintaan pasar
- Produk baru atau lainnya
- Tingkat persaingan
- Upaya pemasaran
- Varian, atau variasi dalam penjualan
- Siklus ekonomi
2. Apa yang harus dilakukan jika hasil forecast penjualan tidak akurat?
Jika hasil forecast penjualan tidak akurat, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
- Meningkatkan pengumpulan dan penggunaan data historis yang akurat
- Mengkombinasikan beberapa metode peramalan
- Mempertimbangkan faktor-faktor tambahan yang mungkin mempengaruhi penjualan
- Menerapkan metode penilaian yang lebih baik
Video Tutorial: Cara Menghitung Forecast Penjualan dengan Excel
Berikut adalah video tutorial yang bisa membantu anda dalam menghitung forecast penjualan dengan Excel: