Cara Menghitung Desil Di Excel

Cara Menghitung Desil dan Persil Data Kelompok

Menghitung desil dan persil dari suatu data kelompok merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia statistika. Desil dan persil seringkali digunakan sebagai ukuran pemusatan data yang lebih kompleks daripada rata-rata atau median pada data yang tidak terkelompok. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang penghitungan desil dan persil serta memberikan contoh-contoh soal untuk memperjelas pemahaman Anda.

Pengertian Desil dan Persil

Desil merupakan nilai suatu data yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama besar. Jadi, desil ke-1 adalah nilai terkecil, sedangkan desil ke-10 adalah nilai terbesar. Penggunaan desil pada suatu data kelompok sangat berguna dalam mengetahui distribusi data pada suatu variabel.

Sedangkan pada Persil, merupakan nilai suatu data yang membagi data menjadi empat bagian yang sama besar. Persil ke-1 adalah nilai terkecil, sedangkan persil ke-4 adalah nilai terbesar. Dalam statistik, persil seringkali digunakan sebagai pengukur median pada data yang terkelompok.

Contoh Soal Penghitungan Desil

Berikut adalah contoh soal untuk menghitung desil dari suatu data kelompok:

Tentukanlah nilai desil keempat dari data berikut:
48, 18, 25, 32, 49, 37, 16, 32, 15, 27

Langkah-langkah untuk menyelesaikan soal ini adalah sebagai berikut:

1. Urutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar:
15, 16, 18, 25, 27, 32, 32, 37, 48, 49

2. Karena kita harus mencari desil keempat, maka kita cari nilai pada urutan ke-4. Dalam hal ini, nilai keempat adalah 25.
15 16 18 25 27 32 32 37 48 49
DN = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Contoh Soal Penghitungan Persil

Berikut adalah contoh soal untuk menghitung persil dari suatu data kelompok:

Baca Juga :  Cara Membuat Diagram Lingkaran Di Excel Dalam Bentuk Persen

Tentukanlah nilai persil ketiga dari data berikut:
16, 22, 25, 34, 38, 42, 46, 52, 59, 62, 69, 74, 81

Langkah-langkah untuk menyelesaikan soal ini adalah sebagai berikut:

1. Tentukan frekuensi tiap kelas. Kita akan menggunakan 4 kelas, dengan interval kelas 15 dan kelas pertama dimulai dari 15. Sehingga, kelas pertama adalah 15-29, kelas kedua adalah 30-44, kelas ketiga adalah 45-59, dan kelas keempat adalah 60-74. Karena data kita mulai dari 16, maka kita tingkatkan kelas pertama menjadi 16-30, kelas kedua menjadi 31-45, dan seterusnya.
15 ≤ X<=30 : 1
30< X&lt;=45 : 4
45< X&lt;=60 : 4
60< X&lt;=75 : 4

2. Tentukan frekuensi kumulatif. Kita dapat menghitung frekuensi kumulatif dengan menjumlahkan setiap frekuensi dengan frekuensi sebelumnya.
15 ≤ X&lt;=30 : 1 : 1
30< X&lt;=45 : 4 : 5
45< X&lt;=60 : 4 : 9
60< X&lt;=75 : 4 : 13

3. Hitung frekuensi kumulatif prosentase. Kita dapat melakukan ini dengan membagi setiap frekuensi kumulatif dengan jumlah seluruh data dan mengalikan dengan 100%.
15 ≤ X&lt;=30 : 1 : 7.69%
30< X&lt;=45 : 4 : 30.77%
45< X&lt;=60 : 4 : 69.23%
60< X&lt;=75 : 4 : 100%

4. Tentukan kelas persil. Kita dapat mengetahui kelas persil dengan mendapatkan kelas yang memuat data pada urutan x/N. Dalam hal ini, nilai persil ketiga pada data kita memerlukan data pada urutan ke-3 dari total 13 data. Oleh karena itu, kita perlu mencari kelas yang memuat data pada urutan ke-3 atau 3/(13+1) = 0.25. Karena nilai 0.25 berada antara kelas kedua dan kelas ketiga, maka kelas persilnya adalah 45-59.

5. Hitung nilai persil ketiga. Terakhir, untuk menghitung nilai persil ketiga, kita dapat menggunakan rumus:
Persil ketiga = Bawah kelas persil + ((n persil – n bawah kelas persil) / frekuensi kelas persil) x Lebar kelas

Baca Juga :  Cara Membuat Rumus Expired Date Di Excel

= 45 + ((3 – 1) / 4) x 15
= 45 + (0.5) x 15
= 52.5

Dalam hal ini, nilai persil ketiga pada data tersebut adalah 52.5.

FAQ

1. Bagaimana cara menghitung persentase diskon?
Untuk menghitung persentase diskon, Anda dapat mengikuti rumus berikut:
Persentase diskon = (Harga asli – harga diskon) / harga asli x 100%
Contohnya, jika harga asli suatu barang adalah Rp. 500.000, dan setelah didiskon menjadi Rp. 350.000, maka persentase diskonnya adalah:
(500.000 – 350.000) / 500.000 x 100% = 30%

2. Apa itu rumus desil?
Rumus desil digunakan untuk menghitung nilai desil suatu data. Rumusnya adalah:
Desil ke-n = (n/10 x N) + 0.5f) / f
Dimana n adalah urutan desil dalam urutan 1 sampai 10, N adalah jumlah seluruh data, dan f adalah frekuensi kumulatif untuk kelas yang memuat desil ke-n.

Untuk lebih memahami cara menghitung desil dan persil, berikut adalah video tutorial yang bisa Anda tonton:

[Include video Youtube tentang penghitungan desil dan persil]

Dalam video tersebut, dijelaskan dengan jelas mengenai rumus dan cara menghitung desil dan persil pada suatu data kelompok. Semoga dengan menonton video tersebut, Anda bisa lebih memahami materi tersebut dengan lebih mudah.

Kesimpulan

Menghitung desil dan persil pada suatu data kelompok merupakan hal yang sangat penting dalam dunia statistika. Desil digunakan untuk mengukur distribusi data pada suatu variabel, sedangkan persil digunakan sebagai pengukur median pada data yang terkelompok. Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung desil dan persil, seperti rumus desil dan rumus persil kelas. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam memahami cara menghitung desil dan persil dengan lebih mudah dan jelas.