Cara Menghitung Bunga Kredit dengan Metode Bunga Anuitas
Ketika kita mengambil kredit, baik itu kredit rumah, mobil, atau barang elektronik, pasti akan ada bunga yang harus dibayarkan. Bunga ini akan terus bertambah seiring waktu berjalan, sehingga penting bagi kita untuk menghitungnya dengan benar agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran atau bahkan harus membayar lebih banyak karena kesalahan perhitungan. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung bunga kredit dengan metode bunga anuitas.
Cara Menghitung Sisa Pokok Pinjaman Dengan Metode Bunga Anuitas
Metode bunga anuitas adalah salah satu metode yang sering digunakan oleh lembaga keuangan dalam menghitung cicilan kredit. Dalam metode ini, cicilan bulanan yang harus dibayarkan oleh peminjam adalah tetap setiap bulannya. Namun, jumlah cicilan tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu cicilan pokok dan bunga.
Untuk menghitung sisa pokok pinjaman, kita bisa menggunakan rumus berikut:
Sisa Pokok Akhir = Sisa Pokok Awal – Angsuran Pokok
Dalam rumus di atas, Sisa Pokok Awal adalah sisa pokok pinjaman pada periode sebelumnya, sedangkan Angsuran Pokok adalah jumlah yang dibayarkan untuk melunasi utang pada periode tersebut.
Contoh penghitungan:
Misalkan seseorang meminjam uang senilai Rp50.000.000,- dengan bunga 10% selama 3 tahun dengan metode anuitas. Dalam 3 tahun ini, setiap tahunnya harus membayar cicilan sebesar Rp19.102.160,- dengan rincian Rp14.808.720,- untuk cicilan bunga dan Rp4.293.440,- untuk cicilan pokok. Pada tahun ke-2, angka yang harus dibayarkan untuk cicilan pokok akan berbeda karena sudah ada bagian dari utang yang dilunasi pada tahun ke-1. Adapun rumus untuk menghitung cicilan anuitas adalah sebagai berikut:
Cicilan Anuitas = P × i / (1 – (1 + i)^(–n))
Dalam rumus di atas, P adalah jumlah pinjaman, i adalah bunga per tahun yang dinyatakan dalam persen dan dibagi dengan 12 untuk mendapatkan bunga per bulan, dan n adalah jumlah periode pembayaran selama pinjaman.
Cara Menghitung Angsuran Pokok Bunga Anuitas Terbaru
Untuk menghitung angsuran pokok dan bunga dalam metode bunga anuitas, kita bisa menggunakan rumus berikut:
Angsuran Pokok = Cicilan Anuitas – (Sisa Pokok Awal x i)
Angsuran Bunga = Sisa Pokok Awal x i
Dalam rumus di atas, Cicilan Anuitas adalah jumlah yang harus dibayarkan setiap bulannya, Sisa Pokok Awal adalah sisa pinjaman pada bulan sebelumnya, dan i adalah bunga per bulan yang dinyatakan dalam persen.
Contoh penghitungan:
Misalkan seseorang meminjam uang senilai Rp50.000.000,- dengan bunga 10% selama 3 tahun dengan metode anuitas. Dalam 3 tahun ini, setiap tahunnya harus membayar cicilan sebesar Rp19.102.160,- dengan rincian Rp14.808.720,- untuk cicilan bunga dan Rp4.293.440,- untuk cicilan pokok. Jika ingin menghitung angsuran pokok dan bunga pada tahun ke-2, dengan sisa pokok pinjaman sebesar Rp34.706.560,-, maka rumus yang harus digunakan adalah:
Angsuran Pokok = Rp19.102.160 – (Rp34.706.560 x 0,1/12) = Rp15.498.060,-
Angsuran Bunga = Rp34.706.560 x 0,1/12 = Rp2.892.093,-
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar perhitungan bunga anuitas:
1. Apa bedanya antara bunga anuitas dan bunga efektif?
Bunga anuitas adalah bunga yang dihitung berdasarkan jumlah cicilan bulanan yang tetap setiap bulannya, sedangkan bunga efektif adalah bunga yang dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman pada setiap periode. Bunga efektif dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang besarnya bunga yang harus dibayarkan, namun perhitungannya lebih rumit dibandingkan bunga anuitas.
2. Apakah ada risiko jika kita salah menghitung bunga anuitas?
Tentu saja ada risiko. Jika kita salah menghitung bunga anuitas, maka kita bisa membayar lebih banyak atau keterlambatan pembayaran cicilan yang dapat berakibat pada denda atau bahkan penarikan jaminan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan perhitungan dengan benar dan teliti.
Video Tutorial Menghitung Bunga Kredit dengan Metode Bunga Anuitas