Cara Menghitung Abnormal Return Dengan Excel

Jepang merupakan negara yang telah mengalami banyak bencana alam. Bencana alam ini berdampak besar terhadap perekonomian Jepang, di mana terjadi penurunan harga saham dan peningkatan volume perdagangan pada pasar saham sebelum dan sesudah terjadinya bencana. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur perubahan harga saham adalah menghitung abnormal return. Abnormal return adalah selisih antara return aktual dengan return yang diharapkan. Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung abnormal return.

Cara Menghitung Abnormal Return

Ada beberapa teknik untuk menghitung abnormal return diantaranya adalah menggunakan market adjusted model, market model, ataupun bergantung pada hasil regresi. Namun, dalam artikel ini akan dibahas mengenai teknik penghitungan menggunakan market adjusted model dan market model.

1. Market Adjusted Model

Pertama-tama, kita harus menghitung purata/harga pasaran saham atau market return. Caranya adalah dengan mengambil rata-rata dari semua return harian dalam periode yang sama seperti periode yang akan digunakan untuk memperoleh abnormal return. Lalu, hitung deviasi return harian dari harga saham perusahaan tertentu terhadap return harian bursa, sehingga menghasilkan ekspektasi return. Berikut adalah rumus yang digunakan.

Market Adjusted Model:

Cara Menghitung Abnormal Return Dengan Excel

Dalam rumus tersebut,

  • Ri adalah return dari perusahaan tertentu pada periode i
  • Rm adalah return pasar pada periode yang sama dengan periode i
  • α adalah intercept atau nilai tetap
  • β adalah koefisien regresi antara return pasar dan return perusahaan
Baca Juga :  Cara Membuat Gambar Crop Shape Di Excel

Dalam menghitung beta, kita dapat menggunakan regresi linear di mana beta merupakan slope dari garis regresi. Namun, kamu juga dapat menggunakan data historis untuk menghitung beta. Contohnya, kamu dapat menggunakan 60 hari terakhir dan menghitung regresi linear antara return harian perusahaan dengan return harian pasar selama 60 hari.

Setelah memperoleh nilai beta, selanjutnya kita perlu menghitung return yang diharapkan. Caranya dengan menggunakan rumus berikut ini:

Rumus Menghitung Abnormal Return dengan Market Model

Dalam rumus tersebut,

  • Ri adalah return dari perusahaan tertentu pada periode i
  • Rim adalah return yang diharapkan dari perusahaan tertentu pada periode i
  • Rm adalah return pasar pada periode yang sama dengan periode i

Setelah diperoleh nilai return yang diharapkan, kita dapat menghitung abnormal return dengan rumus berikut:

Rumus Menghitung Abnormal Return

Dalam rumus tersebut,

  • Ri adalah return aktual dari perusahaan tertentu pada periode i
  • Rim adalah return yang diharapkan dari perusahaan tertentu pada periode i

2. Market Model

Jika kamu tidak memiliki data harga pasar untuk menghitung market adjusted model, kamu masih dapat menghitung abnormal return menggunakan market model. Cara menghitungnya hampir sama dengan market adjusted model, namun dengan mengabaikan nilai α. Berikut adalah rumus yang digunakan:

Rumus Menghitung Abnormal Return dengan Market Model

Dalam rumus tersebut,

  • Ri adalah return aktual dari perusahaan tertentu pada periode i
  • Rim adalah return yang diharapkan dari perusahaan tertentu pada periode i
  • Rm adalah return pasar pada periode yang sama dengan periode i

FAQ

1. Apa kegunaan abnormal return dalam analisis pasar saham?

Abnormal return digunakan untuk mengukur perubahan harga saham yang lebih besar atau lebih kecil daripada yang diharapkan. Dengan menggunakan abnormal return, investor dapat melihat pengaruh faktor-faktor tertentu terhadap pergerakan harga saham dan membuat keputusan berdasarkan analisis tersebut. Selain itu, abnormal return juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja dana investasi atau portofolio investasi. Jika abnormal return suatu portofolio investasi lebih besar daripada return pasar, maka dapat dikatakan bahwa portofolio investasi tersebut mengungguli pasar saham.

Baca Juga :  CARA DUPLIKAT FILE DALAM EXCEL

2. Dalam menghitung abnormal return, apakah nilai α selalu nol?

Tidak. Pada market adjusted model, nilai α merujuk pada intercept atau nilai tetap pada regresi linear antara return pasar dan return perusahaan. Jika dalam regresi linear diperoleh nilai intercept yang signifikan, maka nilai α juga akan signifikan. Namun, pada market model, nilai α diabaikan karena nilai tersebut sebenarnya mewakili nilai pasar saham pada periode awal dan tidak relevan dengan perhitungan abnormal return.

Video Tutorial Cara Menghitung Abnormal Return dengan Market Adjusted Model

Berikut adalah video tutorial singkat mengenai cara menghitung abnormal return menggunakan market adjusted model: