Standar Deviasi (Simpangan Baku) adalah ukuran sebaran pada data statistik. Standar Deviasi menghitung perbedaan setiap titik data dengan rata-rata nilai data tersebut. Semakin jauh perbedaan antara nilai data dengan rata-rata, maka nilai Standar Deviasinya akan semakin besar. Standar Deviasi dapat dihitung secara manual dengan menggunakan formula matematika atau dengan menggunakan software atau aplikasi seperti Excel.
Apa Itu Excel?
Excel adalah sebuah aplikasi pengolah angka atau spreadsheet yang dikembangkan oleh Microsoft. Microsoft Excel sekarang sudah hadir dalam bentuk Microsoft 365 atau Microsoft Excel Online yang lebih modern dan memiliki fitur-fitur yang lebih lengkap. Excel memiliki banyak fungsi dan fitur yang dapat mempermudah penginputan dan analisis data. Excel sangat berguna untuk para pengusaha, akuntan, dan data analyst dalam mengolah data untuk membuat laporan keuangan, analisis data, forecasting, dan lain-lain.
Cara Menghitung Standar Deviasi di Excel
Cara menghitung Standar Deviasi di Excel cukup mudah. Berikut langkah-langkahnya:
- Masukkan data pada worksheet Excel.
- Pilih sel yang kosong di worksheet yang akan dijadikan tempat output.
- Ketikkan formula
=STDEV.S(range)
dalam sel tersebut, dimana range adalah kisaran sel data yang ingin dihitung Standar Deviasinya. - Tekan tombol enter pada keyboard atau klik tombol tanda centang (√) di navigasi formula.
- Nilai Standar Deviasi akan muncul pada sel output.
Contoh:
Hasilnya:
Alternatif formula untuk menghitung Standar Deviasi di Excel adalah dengan menggunakan formula =STDEV.P(range)
. Formula STDEV.P digunakan untuk menghitung Standar Deviasi dari populasi data, sedangkan formula STDEV.S digunakan untuk menghitung Standar Deviasi dari sampel data. Formula STDEV.P lebih sensitif terhadap nilai data yang ekstrim, sehingga perbedaan antara nilai Standar Deviasi yang dihitung menggunakan formula STDEV.P dan STDEV.S bisa jadi cukup signifikan pada data yang ekstrim.
Contoh Soal Standar Deviasi di Excel
Contoh Soal:
No | Nama | Nilai |
---|---|---|
1 | Budi | 85 |
2 | Caca | 90 |
3 | Dede | 70 |
4 | Eli | 80 |
5 | Fino | 95 |
Dari data di atas, hitunglah Standar Deviasi dari nilai-nilai tersebut.
Langkah-Langkah:
- Input data pada worksheet Excel.
- Pilih sel kosong sebagai tempat output.
- Ketikkan formula
=STDEV.S(B2:B6)
pada sel tersebut. Range B2:B6 menandakan bahwa kita ingin menghitung Standar Deviasi dari data pada kolom B baris 2 sampai 6. - Tekan tombol enter pada keyboard atau klik tombol tanda centang (√) di navigasi formula.
Hasilnya adalah 8.82
Membuat Grafik pada Excel
Grafik pada Excel dapat membantu kita dalam memvisualisasikan data dan membuat presentasi yang lebih menarik. Berikut langkah-langkah membuat grafik pada Excel:
- Pilih data yang ingin dijadikan grafik, termasuk judul atau labelnya.
- Klik tombol Insert pada navigasi ribbon Excel, dan pilih jenis grafik yang diinginkan dari opsi yang ada.
- Grafik akan muncul pada worksheet Excel.
- Kustomisasi grafik sesuai dengan keinginan, seperti menambahkan judul, sumbu, atau label pada grafik.
- Jika ingin menambahkan grafik dalam presentasi PowerPoint atau Word, klik kanan pada grafik Excel dan pilih Copy atau Cut. Lalu, paste pada slide PowerPoint atau dokumen Word.
FAQ
1. Apakah Standar Deviasi itu penting?
Standar Deviasi sangat penting dalam statistik karena memberikan informasi tentang seberapa jauh nilai-nilai data menyebar dari nilai rata-ratanya. Standar Deviasi yang besar menunjukkan bahwa nilai-nilai data lebih banyak tersebar, sedangkan Standar Deviasi yang kecil menunjukkan bahwa nilai-nilai data lebih condong pada nilai rata-ratanya.
2. Apakah ada alternatif software atau aplikasi lain selain Excel untuk menghitung Standar Deviasi?
Ya, ada beberapa software dan aplikasi lain selain Excel yang dapat digunakan untuk menghitung Standar Deviasi, seperti SPSS (Statistical Package for the Social Sciences), R, SAS (Statistical Analysis System), dan Minitab. Namun, Excel menjadi pilihan yang populer karena mudah digunakan dan umumnya sudah terinstal di komputer.