CARA MEMBUAT SHP DARI EXCEL

Cara Membuat SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia Menggunakan

Langkah-langkah Pembuatan SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia

Sebelum melakukan langkah-langkah pembuatan SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia, pastikan kamu sudah memiliki bahan yang diperlukan, seperti data koordinat garis pantai Indonesia yang lengkap dan akurat, serta software ArcGIS Desktop yang sudah terinstall di komputermu.

Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia menggunakan software ArcGIS Desktop:

1. Buka ArcMap pada ArcGIS Desktop

Untuk membuka ArcMap, kamu dapat mengeklik ikon ArcMap pada desktop atau melalui Start Menu. Setelah itu, buatlah dokumen baru dengan cara memilih File > New > Map Document.

2. Tambahkan data koordinat garis pantai Indonesia

Agar dapat membuat SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia, kamu perlu menambahkan data koordinat garis pantai Indonesia terlebih dahulu. Kamu dapat menambahkan data tersebut dengan cara memilih File > Add Data > Add XY Data.

Kemudian, tentukan sumber data koordinat garis pantai Indonesia yang akan digunakan. Jika kamu sudah memiliki file Excel atau teks yang berisi koordinat garis pantai Indonesia, kamu dapat memilih opsi Browse untuk mengakses file tersebut.

3. Atur proyeksi peta

Setelah menambahkan data koordinat garis pantai Indonesia, kemudian kamu perlu mengatur proyeksi peta agar sesuai dengan data yang kamu miliki.

Untuk mengatur proyeksi peta, dapat dilakukan dengan cara memilih menu View > Data Frame Properties, kemudian pilih tab Coordinate System dan pilih proyeksi peta yang sesuai dengan data koordinat garis pantai Indonesia yang kamu miliki.

Baca Juga :  CARA CONVERT FILE CSV KE EXCEL 2016

4. Buat Feature Class Baru

Feature class adalah representasi data spasial dalam ArcGIS. Untuk dapat membuat SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia, kamu perlu membuat feature class baru terlebih dahulu. Caranya adalah dengan memilih menu File > ArcCatalog, kemudian pilih folder tempat kamu ingin membuat feature class baru.

Setelah itu, klik kanan pada folder tersebut dan pilih New > Feature Class. Kemudian, isi nama feature class kamu dan pilih tipe feature class yang sesuai, yaitu Polyline untuk garis pantai.

5. Tambahkan Field Attribute

Field attribute adalah atribut data yang disimpan dalam feature class. Untuk membuat SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia, kamu perlu menambahkan field attribute, bisa berupa nama, jenis pantai, atau atribut lainnya. Caranya adalah dengan memilih feature class yang sudah dibuat, lalu pilih menu Properties > Fields.

Setelah itu, tambahkan field attribute baru dengan menekan tombol Add Field, kemudian isi Nama, Tipe Data, Panjang, dan Deskripsi untuk field attribute yang akan ditambahkan.

6. Edit Feature Class

Setelah menambahkan field attribute, kamu perlu mengedit feature class agar sesuai dengan data koordinat garis pantai Indonesia yang kamu punya. Caranya adalah dengan mengeklik tombol Edit Features di toolbar ArcMap, kemudian pilih feature class yang akan diubah.

Setelah itu, pilih opsi Start Editing untuk memulai edit feature class. Kemudian, ubah garis pantai sesuai dengan data koordinat garis pantai Indonesia dengan menggunakan tool Editing di toolbar ArcMap.

Jangan lupa untuk sesuaikan atribut data pada setiap garis pantai yang kamu tambahkan sesuai dengan field attribute yang sudah ditambahkan sebelumnya.

7. Simpan SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia

Setelah selesai mengedit feature class, simpan SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia yang sudah kamu buat. Caranya adalah dengan memilih menu File > Save As, kemudian pilih format output Shapefile (*.shp) dan tentukan lokasi penyimpanan file.

Setelah itu, klik OK untuk menyimpan file SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia yang sudah kamu buat.

Gambar Pembuatan SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia

Berikut ini adalah beberapa gambar dalam proses pembuatan SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia menggunakan ArcGIS Desktop.

CARA MEMBUAT SHP DARI EXCEL

FAQ Mengenai Pembuatan SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia

1. Apa itu SHP atau Shapefile?

SHP atau Shapefile adalah format file dari data spasial dalam sistem informasi geografis (SIG) yang digunakan untuk menyimpan data vektor geospasial 2D (Polygon, Line, Point) dan atribut data terkait dalam format file shapefile (*.shp).

Baca Juga :  Cara Membuat Fungsi Terbilang Di Ms Excel 2010

2. Apa saja kegunaan SHP atau Shapefile?

SHP atau Shapefile banyak digunakan dalam beberapa aplikasi SIG, seperti peta digital, manajemen data geospasial, analisis geografis, serta pemetaan. SHP atau Shapefile dapat memudahkan pengguna dalam melakukan pengolahan data geospasial dalam berbagai macam bidang.

Video Tutorial Mengenai Cara Membuat SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia

Berikut ini adalah video tutorial mengenai cara membuat SHP atau Shapefile Garis Pantai Indonesia menggunakan software ArcGIS Desktop.

Cara Membuat Data Excel ke SHP dari Google Earth – Dehaliyah

Langkah-langkah Pembuatan Data Excel ke SHP dari Google Earth

Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan Data Excel ke SHP dari Google Earth untuk membuat peta buangan sampah di lingkungan sekitar:

1. Tentukan Wilayah Lingkungan yang Akan Dibuat Peta

Sebelum membuat peta buangan sampah di lingkungan sekitar, kamu perlu menentukan wilayah lingkungan yang akan dibuat peta terlebih dahulu. Wilayah lingkungan ini bisa berupa RT, RW, kelurahan, kecamatan, atau wilayah lainnya yang sesuai dengan kebutuhanmu.

2. Unduh Gambar Satelit di Google Earth

Setelah menentukan wilayah lingkungan yang akan dibuat peta, kamu perlu mengunduh gambar satelit di Google Earth untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi lingkungan sekitar.

Untuk mengunduh gambar satelit di Google Earth, kamu perlu membuka Google Earth pada komputermu kemudian memilih wilayah lingkungan yang akan kamu buat peta. Setelah itu, klik pada menu View, lalu pilih opsi Grid. Kemudian, ubah opsi grid menjadi satu-per-satu meteran supaya dapat menunjukkan detail keadaan lingkungan yang lebih baik.

Selanjutnya, pilih opsi File > Save > Save Image, kemudian tentukan ukuran gambar yang akan diunduh dan lokasi penyimpanan gambar di komputermu.

3. Georeferencing Gambar Satelit

Setelah mengunduh gambar satelit di Google Earth, kamu perlu melakukan georeferencing atau menempatkan gambar satelit pada koordinat yang benar agar dapat diolah menjadi data spasial.

Untuk melakukan georeferencing gambar satelit, kamu perlu membuka software ArcMap pada ArcGIS Desktop kemudian menambahkan gambar satelit yang sudah diunduh sebelumnya ke dalam dokumen ArcMap.

Setelah itu, pilih menu Georeferencing > Rectify, kemudian ikuti petunjuk yang muncul untuk menempatkan gambar satelit pada lokasi yang sesuai.

4. Digitalisasi Batas Lingkungan pada Gambar Satelit

Setelah menempatkan gambar satelit pada koordinat yang benar, selanjutnya kamu perlu melakukan digitalisasi batas lingkungan pada gambar satelit untuk menentukan wilayah yang akan dibuat peta buangan sampah.

Untuk melakukan digitalisasi batas lingkungan, kamu perlu menambahkan layer shapefile kosong ke dalam dokumen ArcMap kemudian memilih opsi Editor > Start Editing. Setelah itu, buatlah polygon sesuai dengan batas lingkungan yang kamu tentukan sebelumnya dengan menggunakan tool Drawing di toolbar ArcMap.

Baca Juga :  Cara Membuat Akuntansi Perusahaan Manufaktur Excel

5. Tambahkan Data Atribut pada Layer Shapefile

Setelah selesai melakukan digitalisasi batas lingkungan, selanjutnya kamu perlu menambahkan data atribut pada layer shapefile yang sudah kamu buat tadi untuk dapat membuat peta buangan sampah.

Untuk menambahkan data atribut, kamu perlu menekan tombol Attribute di toolbar ArcMap kemudian mengisi data atribut yang sesuai dengan kebutuhanmu, seperti nama lingkungan, nama RT/RW, jumlah penduduk, dan lain sebagainya.

6. Tambahkan Data Lokasi Buangan Sampah

Setelah menambahkan data atribut pada layer shapefile, selanjutnya kamu perlu menambahkan data lokasi buangan sampah agar dapat dibuatkan peta buangan sampah di lingkungan sekitar.

Untuk menambahkan data lokasi buangan sampah, kamu perlu menambahkan file Excel yang berisi koordinat buangan sampah ke dalam dokumen ArcMap. Kemudian, pilih opsi File > Add Data, lalu pilih file Excel yang sudah kamu siapkan.

Setelah itu, buatlah layer baru dengan memilih menu Layer > New > Layer from Selected Feature, kemudian atur data atribut pada layer baru tersebut agar sesuai dengan data lokasi buangan sampah yang kamu miliki.

7. Buat Peta Buangan Sampah menggunakan ArcGIS

Setelah menyelesaikan semua langkah di atas, kamu sudah dapat membuat peta buangan sampah di lingkungan sekitar dengan menggunakan ArcGIS. Caranya adalah dengan menentukan layer buangan sampah dan layer batas lingkungan pada dokumen ArcMap kemudian membuat sebuah layout peta dengan drag and drop tool dari toolbar ArcMap.

Gambar Pembuatan Data Excel ke SHP dari Google Earth

Berikut ini adalah beberapa gambar dalam proses pembuatan Data Excel ke SHP dari Google Earth untuk membuat peta buangan sampah di lingkungan sekitar.

Digitalisasi Batas Lingkungan pada Gambar Satelit

FAQ Mengenai Pembuatan Data Excel ke SHP dari Google Earth

1. Apa itu Data Excel?

Data Excel adalah file yang dibuat dengan software Microsoft Excel dan berupa berbagai macam data seperti angka, teks, dan formula yang tersusun dalam kolom dan baris.

2. Apa itu Koordinat pada Data Geospasial?

Koordinat pada data geospasial adalah nilai numerik yang membentuk sistem koordinat x,y,z yang digunakan untuk menentukan posisi suatu objek pada permukaan bumi maupun objek benda di luar angkasa. Koordinat ini memungkinkan data geospasial dapat dipetakan dengan akurat dan tepat sehingga mempermudah analisis geografis dan pemetaan.

Video Tutorial Mengenai Cara Membuat Data Excel ke SHP dari Google Earth

Berikut ini adalah video tutorial mengenai pembuatan Data Excel ke SHP dari Google Earth untuk membuat peta buangan sampah di lingkungan sekitar.