Excel merupakan salah satu program pengolah data berkarakteristik grid spreadsheet yang sangat populer digunakan di seluruh dunia. Dalam penggunaannya, Excel memiliki berbagai macam fitur dan fungsi yang sangat memudahkan penggunanya dalam melakukan berbagai macam pekerjaan seperti pengolahan data, analisis data, penjadwalan, manajemen keuangan, dan lainnya. Salah satu fitur yang sangat berguna dalam Excel adalah rumus Excel Batas Bawah dan Batas Atas.
Batas Bawah dan Batas Atas dalam Excel
Batas Bawah dan Batas Atas merupakan sebuah istilah dalam Excel yang merujuk pada nilai minimum dan maksimum dari sebuah kumpulan data atau rentang data. Dalam beberapa kasus, Batas Bawah dan Batas Atas juga disebut sebagai Q1 dan Q3 (quartile pertama dan ketiga) dalam analisis statistik.
Pada dasarnya, rumus Excel untuk menghitung Batas Bawah dan Batas Atas didasarkan pada konsep analisis statistik. Sebelum kita membahas lebih detail mengenai rumus ini, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu konsep yang mendasarinya.
Normal Distribution dalam Excel
Normal distribution atau distribusi normal merupakan sebuah konsep dasar dalam analisis statistik yang digunakan untuk menggambarkan distribusi data yang simetris dan terpusat pada nilai rata-rata. Distribusi normal sering digunakan untuk menganalisis data dalam banyak kasus, seperti penilaian kinerja, pengukuran kualitas produk, dan lainnya.
Untuk menggambarkan distribusi normal dalam Excel, kita dapat menggunakan rumus berikut:
=NORMDIST(x, mean, standard_dev, cumulative)
Dimana:
- x = nilai x yang ingin dicari probabilitasnya.
- mean = rata-rata dari distribusi data.
- standard_dev = standar deviasi dari distribusi data.
- cumulative = nilai boolean (TRUE atau FALSE) yang menunjukkan probabilitas kumulatif atau bukan.
Contoh:
Sebuah perusahaan memproduksi barang dengan rata-rata kualitas 80 dan standar deviasi 5. Berapakah probabilitas bahwa kualitas barang yang diproduksi tidak melebihi 85?
=NORMDIST(85,80,5,TRUE)
Hasil yang didapatkan adalah 0,8413. Artinya, probabilitas bahwa kualitas barang yang diproduksi tidak melebihi 85 adalah 84,13%.
Cara Menghitung Batas Bawah dan Batas Atas dalam Excel
Batas Bawah dan Batas Atas pada dasarnya merupakan quartile ketiga dan pertama dari data set yang diurutkan (Q1 dan Q3). Quartile sendiri adalah suatu bentuk penyebaran data dalam empat bagian yang sama besar. Pertama kita perlu mengurutkan data dari terendah ke tertinggi. Setelah data terurut, Q1 adalah nilai yang terletak pada posisi ke-25% dan Q3 adalah nilai yang terletak pada posisi ke-75%.
Jika kita memiliki rentang data dari A1:A10, maka nilai quartile ketiga dan pertama (Batas Atas dan Batas Bawah) dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
=QUARTILE(A1:A10,3)
untuk Batas Atas
=QUARTILE(A1:A10,1)
untuk Batas Bawah
Setelah nilai Batas Bawah dan Batas Atas ditemukan, kita dapat menggunakan rumus berikut untuk mencari data yang berada dalam rentang tersebut :
=COUNTIF(A1:A10, ">="&BatasBawah)-COUNTIF(A1:A10,">"&BatasAtas)
Dalam rumus ini, kita menggunakkan fungsi COUNTIF untuk mencari data yang lebih besar dari Batas Bawah, dan mengurangkannya dengan data yang lebih besar dari Batas Atas untuk mendapatkan jumlah data yang berada di dalam rentang tersebut.
Foto Tutorial
FAQ
Pertanyaan 1: Apa kegunaan dari Batas Bawah dan Batas Atas dalam Excel?
Jawaban: Batas Bawah dan Batas Atas digunakan untuk mengidentifikasi nilai minimum dan maksimum dari sebuah rentang data. Hal ini sangat berguna dalam analisis data, seperti pemilihan sampel, penentuan outlier, dan identifikasi perbedaan dalam distribusi data.
Pertanyaan 2: Apakah ada cara lain untuk menghitung Batas Bawah dan Batas Atas pada Excel selain menggunakan rumus QUARTILE?
Jawaban: Ya, ada. Kita juga dapat menggunakan rumus PERCENTILE pada Excel untuk menghitung Batas Bawah dan Batas Atas. Rumusnya adalah :
=PERCENTILE(A1:A10,25)
untuk Batas Bawah
=PERCENTILE(A1:A10,75)
untuk Batas Atas
Video Tutorial
Berikut adalah video tutorial mengenai cara menghitung Batas Bawah dan Batas Atas pada Excel :