Belajar akuntansi memang seringkali dianggap membosankan bagi banyak orang. Namun, sebenarnya kegiatan ini sangat penting dalam pengelolaan keuangan baik secara pribadi maupun dalam bisnis. Salah satu pilar penting dalam akuntansi adalah persamaan dasar akuntansi. Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan detail tentang persamaan dasar akuntansi dan bagaimana cara mengimplementasikannya dalam Excel.
Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah rumus yang digunakan untuk menghubungkan aset, kewajiban dan ekuitas dari sebuah bisnis dalam suatu laporan keuangan. Persamaan dasar akuntansi dapat dinyatakan secara matematis:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Maksud dari persamaan ini adalah dengan mengetahui jumlah aset dan kewajiban, kita dapat mengetahui jumlah ekuitas dari suatu bisnis. Persamaan ini menjadi sangat penting karena membantu pemilik bisnis dalam menghitung berapa banyak aset yang harus dimiliki agar dapat membayar semua kewajiban dan memiliki ekuitas yang cukup.
Implementasi Persamaan Dasar Akuntansi dalam Excel
Excel adalah salah satu program komputer yang paling sering digunakan dalam pengelolaan keuangan. Salah satu cara untuk mengimplementasikan persamaan dasar akuntansi dalam Excel adalah dengan membuat suatu tabel yang terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat tabel tersebut:
- Buka program Excel dan buat suatu lembar kerja baru
- Buat suatu tabel dengan tiga kolom dan tiga baris
- Pada kolom pertama beri label “Aset”, pada kolom kedua beri label “Kewajiban” dan pada kolom ketiga beri label “Ekuitas”
- Isi baris pertama pada kolom “Aset” dengan nilai-nilai aset Anda. Misalnya, jika Anda memiliki rumah senilai Rp. 1 miliar, maka isilah baris pertama pada kolom “Aset” dengan angka tersebut
- Isi baris pertama pada kolom “Kewajiban” dengan jumlah kewajiban Anda. Misalnya, jika Anda memiliki hutang sebesar Rp. 500 juta, maka isilah baris pertama pada kolom “Kewajiban” dengan angka tersebut
- Hitung jumlah ekuitas Anda dengan menggunakan persamaan dasar akuntansi. Caranya adalah dengan mengurangi jumlah kewajiban dari jumlah aset. Misalnya, jika aset Anda senilai Rp. 1 miliar dan kewajiban Anda senilai Rp. 500 juta, maka jumlah ekuitas Anda adalah sebesar Rp. 500 juta. Isilah nilai tersebut pada baris pertama pada kolom “Ekuitas”
- Lakukan hal yang sama untuk baris-baris selanjutnya jika Anda memiliki aset dan kewajiban lainnya. Jangan lupa selalu menghitung jumlah ekuitas Anda pada masing-masing baris
- Tambahkan baris-baris baru jika diperlukan
Dengan membuat tabel di Excel yang terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas, Anda akan dapat dengan mudah melihat berapa besar jumlah aset, kewajiban dan ekuitas yang dimiliki oleh bisnis Anda. Selain itu, dengan menggunakan persamaan dasar akuntansi, Anda juga dapat menghitung berapa besar jumlah ekuitas yang Anda miliki pada setiap periode.
Contoh Soal Persamaan Dasar Akuntansi
Soal
Seorang pemilik bisnis memiliki aset senilai Rp. 800 juta dan kewajiban senilai Rp. 300 juta. Berapa besar jumlah ekuitas yang dimiliki oleh pemilik bisnis tersebut?
Jawaban
Jumlah ekuitas yang dimiliki oleh pemilik bisnis tersebut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan dasar akuntansi: Aset = Kewajiban + Ekuitas
Ekuitas = Aset – Kewajiban
Ekuitas = Rp. 800 juta – Rp. 300 juta
Ekuitas = Rp. 500 juta
Jadi, jumlah ekuitas yang dimiliki oleh pemilik bisnis tersebut adalah sebesar Rp. 500 juta.
FAQ
1. Mengapa persamaan dasar akuntansi begitu penting dalam bisnis?
Persamaan dasar akuntansi sangat penting dalam bisnis karena dapat membantu pemilik bisnis dalam menghitung jumlah ekuitas yang dimiliki oleh bisnis. Dengan mengetahui jumlah ekuitas, pemilik bisnis dapat mengetahui apakah bisnisnya berada pada posisi yang sehat finansialnya atau tidak. Selain itu, persamaan dasar akuntansi juga digunakan sebagai dasar dalam menyusun laporan keuangan suatu bisnis.
2. Bagaimana cara menghitung jumlah ekuitas suatu bisnis?
Jumlah ekuitas suatu bisnis dapat dihitung dengan menggunakan persamaan dasar akuntansi: Aset = Kewajiban + Ekuitas. Caranya adalah dengan mengurangi jumlah kewajiban dari jumlah aset. Misalnya, jika aset suatu bisnis senilai Rp. 1 miliar dan kewajiban bisnis tersebut senilai Rp. 500 juta, maka jumlah ekuitas bisnis tersebut adalah sebesar Rp. 500 juta.