Cara Membuat Grafik Pareto Di Excel 2013

Pada dunia profesional, terdapat berbagai macam cara untuk menganalisa data yang diperoleh dari berbagai sumber. Salah satu metode yang sering digunakan adalah dengan membuat diagram Pareto. Diagram Pareto ditemukan oleh seorang ekonom Italia bernama Vilfredo Pareto dan merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisa dan memvisualisasikan data dalam bentuk grafik batang dengan urutan data terbesar hingga terkecil.

Diagram Pareto biasanya digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul dalam suatu proses. Contohnya, jika sebuah perusahaan ingin meningkatkan efektivitas proses produksi, mereka dapat menggunakan diagram Pareto untuk mengetahui masalah-masalah apa yang kerap muncul saat proses produksi, dan kemudian berfokus pada masalah tersebut agar dapat diatasi.

Membuat diagram Pareto dapat dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel. Berikut adalah cara-cara untuk membuat diagram Pareto di Excel:

1. Persiapkan data yang ingin divalidasi dengan diagram Pareto. Pastikan data yang dipilih cukup beragam, tetapi tetap terkait dengan masalah yang ingin divalidasi.

2. Buat tabel baru dengan dua kolom, masing-masing bertuliskan “Data” dan “Frekuensi”. Kolom Data akan berisi data yang ingin divalidasi, misalnya pilihan menu yang sering digunakan dalam resto. Sedangkan kolom Frekuensi akan berisi jumlah data pada kolom Data yang muncul.

3. Di kolom ketiga, buat rumus kumulatif. Gunakan rumus =SUM (B$2:B2) untuk menjumlahkan data pada sel yang sama atau kolom yang sama. Kemudian autofill sampai ke bawah tabel.

4. Buat tabel baru, lalu masukkan data yang terdapat pada kolom ketiga pada tabel sebelumnya. Tambahkan kolom keempat pada tabel ini, bertuliskan % Kumulatif.

5. Di kolom keempat, buat rumus kumulatif dengan mengisi formulasi =B5/ $B$25*100 pada sel C5. Drag & drop formulasi tersebut pada sel sisanya.

Baca Juga :  CARA EXPORT GAMBAR AUTOCAD KE EXCEL UNTUK BACKUP DATA

6. Pilih tabel data dan buat grafik batang, kemudian sesuaikan tulisan dan warna grafik.

7. Tambahkan sumbu ke kanan pada grafik batang. Klik kanan pada axis kanan dan pilih “Format Axis”. Pada Axis Options, centang Secondary Axis. Klik OK.

8. Pilih sumbu kanan dan klik kanan, lalu pilih Format Axis. Pada menu Axis Options, ubah Minimum pada Maximum value menjadi 1. Klik OK.

9. Pilih setiap batang pada bagian grafik dan masukkan keterangan atau label pada masing-masing datanya.

10. Terakhir, tarik garis dari kiri-atas ke tengah-bawah grafik batang. Hitung selisih pada sumbu kiri dan kanan, kemudian pilih Secondary Axis dan klik “Format Axis”. Pilih Minimum untuk mengatur nilai batas bawah sumbu kanan pada garis yang telah dibuat tadi.

Dalam membuat diagram Pareto, perlu diingat bahwa, Anda harus menentukan titik cut-off pada garis Pareto tersebut. Cut-off ini berfungsi untuk menentukan data yang diyakini memiliki dampak terbesar pada masalah yang ingin divalidasi. Contohnya jika terdapat diagram Pareto dari hasil inspeksi kualitas produk, maka data yang berada di atas cut-off tersebut akan dianggap sebagai data paling relevan dan harus diatasi terlebih dahulu.

FAQs

1. Apa itu diagram Pareto dan apa manfaatnya?

Diagram Pareto adalah teknik yang digunakan untuk memvisualisasi data dalam bentuk grafik batang dari urutan yang terbesar hingga terkecil. Manfaat dari diagram Pareto adalah untuk mengidentifikasi masalah yang muncul dalam suatu proses, sehingga perbaikan dapat dilakukan pada masalah-masalah tersebut.

2. Bagaimana cara membuat garis pada diagram Pareto?

Untuk membuat garis pada diagram Pareto, Anda dapat menggunakan sumbu kanan pada grafik batang yang telah dibuat. Tariklah garis dari kiri-atas ke tengah-bawah grafik batang, dan sesuaikan nilai batas bawah sumbu kanan pada garis yang telah dibuat. Garis ini dapat membantu menentukan cut-off pada diagram Pareto yang dimaksud.

Baca Juga :  Cara Menghitung Penyimpangan Di Excel

Video Tutorial

Berikut adalah video tutorial cara membuat diagram Pareto di Excel:

Dengan menggunakan diagram Pareto, Anda dapat mengidentifikasi masalah-masalah dalam suatu proses secara lebih mudah. Dengan begitu, perbaikan dapat dilakukan pada masalah-masalah yang telah teridentifikasi tersebut. Dalam membuat diagram Pareto, pastikan data yang dipilih cukup beragam dan terkait dengan masalah yang ingin divalidasi, serta menentukan titik cut-off yang relevan untuk menentukan data yang paling relevan dalam proses tersebut.