Cara Membuat Grafik Gradasi Agregat Di Excel Skala Log

Dalam dunia teknik sipil, analisis granulometri adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan dalam mengukur kualitas dan karakteristik agregat (batu pecah) yang digunakan dalam konstruksi, terutama pada penggunaan beton dan aspal. Analisis granulometri ini dilakukan dengan cara mengukur ukuran partikel yang terkandung dalam agregat. Salah satu hasil dari analisis granulometri adalah grafik gradasi agregat.

Contoh Grafik Gradasi Agregat

Cara Membuat Grafik Gradasi Agregat Di Excel Skala Log

Grafik gradasi agregat biasanya digunakan untuk menunjukkan ukuran dan distribusi partikel pada sampel agregat yang diuji. Grafik gradasi ini akan menunjukkan persentase agregat yang melewati tiap ukuran partikel pada sumbu x, dan persentase berat dari agregat pada sumbu y.

Untuk membuat grafik gradasi agregat, kita bisa menggunakan program spreadsheet seperti Microsoft Excel atau Google Sheets. Berikut ini adalah cara membuat grafik gradasi agregat dengan menggunakan Microsoft Excel:

Cara Membuat Grafik Gradasi Agregat dengan Microsoft Excel

  1. Buka program Microsoft Excel dan buat tabel dengan kolom-kolom sebagai berikut:
    • Kolom A: Ukuran partikel
    • Kolom B: Berat agregat
    • Kolom C: Persentase berat kumulatif
    • Kolom D: Persentase berat yang melewati
  2. Isi data pada tabel tersebut dengan hasil analisis granulometri yang telah diperoleh.
  3. Hitung persentase berat kumulatif dan persentase berat yang melewati dengan menggunakan rumus-rumus berikut:
    • Persentase berat kumulatif = (berat agregat pada ukuran partikel tertentu / total berat agregat) x 100%
    • Persentase berat yang melewati = (berat agregat pada ukuran partikel tersebut dan ukuran partikel yang lebih besar / total berat agregat) x 100%
  4. Setelah mendapatkan data persentase berat kumulatif dan persentase berat yang melewati, buat grafik dengan cara:
    • Pilih kolom A dan B pada tabel, kemudian pilih insert pada menu bar, lalu pilih scatter chart dengan curve line
    • Klik kanan pada grafik, pilih select data dan tambahkan data persentase berat kumulatif dan persentase berat yang melewati pada kolom C dan D
    • Atur tampilan grafik sesuai dengan kebutuhan
    • Selesai. Grafik gradasi agregat sudah dapat didapatkan dengan menggunakan Microsoft Excel.
Baca Juga :  Cara Membuat Password Di Excel

Cara Membaca dan Menginterpretasi Grafik Gradasi Agregat

Grafik gradasi agregat adalah salah satu cara untuk menggambarkan distribusi ukuran partikel pada sampel agregat yang diuji. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membaca dan menginterpretasi grafik gradasi agregat, di antaranya adalah:

  1. Agregat kasar atau agregat halus? Gambar grafik gradasi agregat akan berbeda tergantung pada jenis agregat yang diuji. Jika yang diuji adalah agregat kasar, maka grafik akan menunjukkan seberapa besar persentase berat pada tiap ukuran partikel agregat tersebut. Sedangkan pada agregat halus, grafik gradasi agregat akan menunjukkan seberapa banyak persentase berat pada tiap ukuran partikel yang dapat melewati saringan dengan ukuran tertentu.
  2. Kurva lengkung atau garis lurus? Bentuk kurva atau garis dalam grafik gradasi agregat akan menunjukkan karakteristik agregat. Jika kurva adalah kurva lengkung yang mengarah ke bawah, maka distribusi ukuran partikel agregat tersebut akan cenderung homogen. Sedangkan jika kurva adalah garis lurus, maka distribusi ukuran partikel akan cenderung heterogen.
  3. Batas kritis atau zona kritis? Ada beberapa batas kritis atau zona kritis dalam grafik gradasi agregat yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengukur kualitas agregat, di antaranya adalah batas kritis dalam pembuatan beton dan aspal. Batas kritis dalam pembuatan beton dicirikan oleh garis yang terletak pada saat persentase berat kumulatif mencapai 100%, sedangkan batas kritis dalam pembuatan aspal ditandai dengan zona kritis di antara dua garis yang terletak pada saat persentase berat kumulatif mencapai 100%.

FAQ

1. Apa kegunaan dari grafik gradasi agregat?

Grafik gradasi agregat digunakan untuk menunjukkan ukuran dan distribusi partikel pada sampel agregat yang diuji. Grafik ini akan menunjukkan persentase agregat yang melewati tiap ukuran partikel pada sumbu x, dan persentase berat dari agregat pada sumbu y. Hasil dari grafik gradasi agregat dapat digunakan untuk menentukan jenis penggunaan agregat pada konstruksi, seperti pada beton dan aspal.

Baca Juga :  Cara Menghitung Log Natutal Total Aset Di Excel

2. Apa yang harus diperhatikan dalam membaca dan menginterpretasi grafik gradasi agregat?

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membaca dan menginterpretasi grafik gradasi agregat, di antaranya adalah jenis agregat yang diuji, bentuk kurva atau garis dalam grafik, dan batas kritis atau zona kritis dalam grafik gradasi agregat. Hal ini akan sangat membantu dalam menentukan kualitas dan karakteristik agregat yang digunakan dalam konstruksi.

Video Tutorial: Cara Membuat Grafik Gradasi Agregat dengan Microsoft Excel