CARA MEMBUAT DIAGRAM TULANG IKAN DI EXCEL

Cara Membuat Fishbone Diagram (Diagram Tulang Ikan) dan Contoh Penggunaannya

Fishbone diagram atau dikenal juga dengan istilah Ishikawa diagram atau diagram tulang ikan adalah salah satu tools yang digunakan untuk menganalisis akar permasalahan. Pada dasarnya, fishbone diagram ini berfungsi untuk membantu kita dalam mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya masalah, serta mengetahui penyebab terdalam dari permasalahan tersebut.

Fishbone diagram ini umumnya digunakan dalam industri, bisnis, maupun proyek-proyek besar lainnya untuk membantu mereka dalam menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks. Oleh karena itu, pada artikel ini, kita akan membahas mengenai cara membuat fishbone diagram, serta contoh penggunaannya yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.

Cara Membuat Fishbone Diagram dengan Mudah

Fishbone diagram sendiri memiliki bentuk yang menyerupai sebuah tulang ikan. Diagram ini terdiri dari beberapa cabang atau tulang yang menghubungkan antara faktor atau variabel yang mempengaruhi terjadinya permasalahan. Oleh karena itu, untuk membuat fishbone diagram, kita harus mengikuti beberapa langkah di bawah ini.

1. Tentukan Permasalahan Utama

Langkah pertama dalam membuat fishbone diagram adalah menentukan permasalahan utama yang akan dianalisis. Dalam langkah ini, kita bisa menuliskan permasalahan tersebut pada bagian kepala tulang ikan.

2. Tentukan Kategori Faktor

Setelah menentukan permasalahan utama, langkah selanjutnya adalah menentukan kategori-kategori faktor yang mempengaruhi atau terkait dengan permasalahan tersebut. Kategori faktor umumnya dibagi menjadi 6 bagian, yaitu:

– Man (Orang)
– Machine (Mesin)
– Material (Bahan)
– Method (Metode)
– Measurement (Pengukuran)
– Environment (Lingkungan)

Setiap faktor atau variabel dapat diletakkan pada bagian tulang yang sesuai dengan kategori faktornya. Misalnya, untuk permasalahan kualitas produk yang jelek, maka faktor-faktor atau variabel-variabelnya dapat diletakkan pada bagian tulang yang memiliki kategori ‘Material’, ‘Man’, atau ‘Method’

Baca Juga :  Cara Membuat Isian Form Otomatis Di Excel Vba

3. Tentukan Faktor atau Variabel

Setelah menentukan kategori faktor, langkah selanjutnya adalah menentukan faktor atau variabel yang mempengaruhi permasalahan tersebut. Faktor atau variabel ini dapat ditulis pada bagian tulang yang sesuai dengan kategori faktornya.

4. Analisis Akar Penyebab

Langkah selanjutnya dalam membuat fishbone diagram adalah menganalisis akar penyebab dari permasalahan tersebut. Pada tahap ini, kita bisa menggali lebih dalam mengenai faktor atau variabel yang sudah kita identifikasi sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor atau penyebab dari terjadinya permasalahan.

5. Evaluasi dan Pilih Solusi

Setelah mengetahui akar penyebab dari permasalahan, langkah terakhir adalah melakukan evaluasi dan memilih solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam tahap ini, kita bisa mengidentifikasi solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan, serta mengevaluasi keefektifannya. Setelah itu, kita dapat memilih solusi yang paling efektif dan praktis untuk diterapkan.

Contoh Penggunaan Fishbone Diagram

Fishbone diagram sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang, terutama dalam industri, bisnis, maupun proyek-proyek besar lainnya. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan fishbone diagram dalam kehidupan sehari-hari:

1. Perbaikan Kualitas Produk

Fishbone diagram sering digunakan dalam industri untuk menganalisis dan meningkatkan kualitas produk. Contohnya, pada sebuah pabrik yang memproduksi ban mobil, terdapat keluhan dari konsumen mengenai kualitas ban yang cepat rusak atau aus. Dalam hal ini, fishbone diagram dapat membantu pihak pabrik dalam menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas ban tersebut.

Beberapa faktor atau variabel yang bisa dianalisis melalui fishbone diagram antara lain jenis bahan yang digunakan, proses produksi, desain ban, serta lingkungan kerja di pabrik. Dari hasil analisis tersebut, kita dapat menentukan solusi untuk meningkatkan kualitas ban, seperti menggunakan bahan yang lebih berkualitas, melakukan perbaikan pada proses produksi, atau mengubah desain ban yang lebih tahan aus.

Baca Juga :  CARA MENAMBAHKAN CHECK BOX PADA EXCEL

2. Peningkatan Layanan di Restoran

Fishbone diagram juga bisa digunakan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas layanan di sebuah restoran. Misalnya, terdapat keluhan dari pelanggan mengenai pelayanan yang lambat atau tidak ramah. Dalam hal ini, fishbone diagram dapat membantu manajer restoran dalam menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas layanan tersebut.

Beberapa faktor atau variabel yang bisa dianalisis melalui fishbone diagram antara lain tingkat kecukupan staf, ketersediaan peralatan, sistem layanan yang diterapkan, serta ketrampilan staf dalam memberikan layanan. Dari hasil analisis tersebut, kita dapat menentukan solusi untuk meningkatkan kualitas layanan di restoran, seperti menambah jumlah staf, melakukan perbaikan pada sistem layanan, atau memberikan pelatihan kepada staf untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

FAQ

1. Apa itu Fishbone Diagram?

Fishbone diagram atau dikenal juga dengan istilah Ishikawa diagram atau diagram tulang ikan adalah salah satu tools yang digunakan untuk menganalisis akar permasalahan. Pada dasarnya, fishbone diagram ini berfungsi untuk membantu kita dalam mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya masalah, serta mengetahui penyebab terdalam dari permasalahan tersebut.

2. Siapa yang sebaiknya menggunakan fishbone diagram?

Fishbone diagram umumnya digunakan dalam industri, bisnis, maupun proyek-proyek besar lainnya untuk membantu mereka dalam menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks. Oleh karena itu, siapa pun yang terlibat dalam industri, bisnis, maupun proyek-proyek besar dapat menggunakan fishbone diagram sebagai salah satu tools untuk menganalisis akar permasalahan.