Pengertian Diagram Pareto dan Cara Membuatnya
Diagram Pareto adalah salah satu alat manajemen mutu yang sering digunakan untuk menganalisis sebab-akibat dari suatu permasalahan atau kondisi yang sedang terjadi. Alat ini dinamakan demikian karena ditemukan oleh seorang ekonom bernama Vilfredo Pareto pada awal abad ke-20.
Diagram Pareto dapat diartikan sebagai metode untuk menganalisis berbagai macam permasalahan yang sedang terjadi dengan menggunakan data yang diperoleh secara obyektif. Data ini kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk grafik untuk memperlihatkan jumlah sebab yang menyebabkan permasalahan terjadi serta besarnya kontribusinya terhadap total permasalahan.
Cara membuat diagram Pareto sendiri tidak terlalu sulit. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Identifikasi masalah
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang sedang terjadi. Pastikan masalah yang diidentifikasi benar-benar merupakan permasalahan yang terjadi secara nyata dan signifikan.
2. Kumpulkan data
Selanjutnya, kumpulkan data tentang masalah yang sedang terjadi. Data yang dikumpulkan merupakan data faktual dan dapat diukur, seperti jumlah cacat produk, jumlah karyawan yang terlambat, atau jumlah pelanggan yang mengeluhkan produk atau layanan.
3. Analisis data
Setelah data terkumpul, data tersebut harus dianalisis untuk mengetahui sebab-sebab masalah tersebut. Sebaiknya, gunakan teknik analisis seperti diagram Ishikawa untuk memudahkan identifikasi sebab-akibat masalah.
4. Urutkan sebab terbanyak hingga terkecil
Setelah sebab masalah teridentifikasi, urutkan sebab tersebut berdasarkan tingkat kontribusi atau pengaruhnya terhadap total masalah. Sebab yang paling besar kontribusinya akan didudukkan di urutan pertama, sedangkan sebab yang paling kecil kontribusinya akan didudukkan di urutan terakhir.
5. Buatlah diagram Pareto
Setelah sebab masalah telah terurut dari yang paling besar hingga yang terkecil, selanjutnya buatlah diagram Pareto dengan menggunakan grafik batang. Pada diagram Pareto, sebab masalah yang paling besar kontribusinya akan diletakkan pada sumbu kiri dan sebab masalah yang paling kecil kontribusinya akan diletakkan pada sumbu kanan.
Dalam membuat diagram Pareto, kita dapat menggunakan kertas atau bantuan komputer seperti Microsoft Excel. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan diagram Pareto menggunakan Microsoft Excel.
Cara Membuat Diagram Pareto di Excel
1. Siapkan data
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan data yang akan digunakan untuk membuat diagram Pareto. Data yang akan digunakan sebaiknya merupakan data yang telah dianalisis dan diurutkan berdasarkan tingkat kontribusinya terhadap total masalah.
2. Membuat grafik batang
Setelah data terkumpul, selanjutnya buatlah grafik batang. Cara membuatnya adalah dengan memilih data yang akan dijadikan grafik dan pilih menu “Insert” di Microsoft Excel, lalu pilih “Bar” dan pilih salah satu jenis grafik batang.
3. Menambahkan data series
Selanjutnya kita akan menambahkan data series kedua untuk membuat diagram Pareto. Pilihlah salah satu bar pada grafik batang, lalu klik kanan dan pilih “Add Data Labels”. Kemudian klik dua kali pada salah satu data label dan pilih “Format Data Labels”. Pada tab “Label Options”, pilih “Value From Cells” dan seleksi range data yang kita ingin tampilkan.
4. Mengubah tipe bar chart
Setelah data series kedua selesai ditambahkan, selanjutnya ubahlah tipe bar chart menjadi “Stacked Column”. Caranya adalah dengan mengklik dua kali pada salah satu bar pada grafik batang, lalu pilih “Change Chart Type” dan pilih “Stacked Column”.
5. Menambahkan garis Pareto
Terakhir, kita akan menambahkan garis Pareto pada grafik. Caranya adalah dengan mengklik kanan pada garis stacked column, lalu pilih “Add Trendline”. Pada tab “Trendline Options”, pilih “Linear” dan “Display Equation on chart”.
Sekarang, diagram Pareto sudah selesai dibuat dan dapat digunakan untuk menganalisis sebab-akibat dari permasalahan yang sedang terjadi.
FAQ
Q: Apa saja keuntungan menggunakan diagram Pareto dalam menganalisis permasalahan?
A: Beberapa keuntungan menggunakan diagram Pareto adalah dapat mengidentifikasi sebab-akibat dari permasalahan dengan lebih jelas, memberikan prioritas terhadap sebab masalah yang paling signifikan, serta membantu mengambil keputusan yang lebih efektif dan efisien.
Q: Apakah diagram Pareto hanya bisa digunakan dalam bidang industri?
A: Tidak. Diagram Pareto dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti pelayanan publik, jasa, keuangan, dan sebagainya.