Artikel ini akan membahas tahapan cara membuat data kelas interval dari data tunggal menggunakan Microsoft Excel. Data kelas interval dibutuhkan ketika kita ingin mengelompokkan data yang cukup banyak dan sulit atau tidak efektif jika ditampilkan satu per satu dalam bentuk tabel. Dengan data kelas interval, kita dapat mengelompokkan data menjadi kategori-kategori yang lebih mudah dipahami.
Cara Membuat Data Kelas Interval
Berikut adalah tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk membuat data kelas interval dari data tunggal:
1. Memasukkan Data ke dalam Microsoft Excel
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan data yang akan dibuat menjadi kelas interval ke dalam Microsoft Excel. Perhatikan bahwa data yang dimasukkan harus terurut dari yang terkecil hingga yang terbesar. Contoh data yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
No. | Data |
---|---|
1 | 8 |
2 | 10 |
3 | 15 |
4 | 20 |
5 | 22 |
6 | 25 |
7 | 30 |
8 | 38 |
9 | 40 |
10 | 45 |
Setelah memasukkan data ke dalam Microsoft Excel, buatlah 2 kolom baru yang akan kita gunakan untuk membuat data kelas interval. Kolom pertama berisi angka-angka interval, sedangkan kolom kedua berisi frekuensi tiap interval.
2. Menentukan Rentang Data
Setelah membuat kolom-kolom baru, kita perlu menentukan rentang data yang akan digunakan sebagai acuan untuk membuat data kelas interval. Rentang data biasanya ditentukan dengan mengurangi nilai data maksimum dengan nilai data minimum. Dalam contoh ini, data maksimum adalah 45 dan data minimum adalah 8, sehingga rentang datanya adalah:
Rentang Data = 45 – 8 = 37
3. Menentukan Jumlah Interval
Setelah menentukan rentang data, selanjutnya kita perlu menentukan jumlah interval yang akan digunakan untuk membentuk data kelas interval. Jumlah interval biasanya ditentukan dengan menggunakan rumus:
Jumlah Interval = 1 + 3.3 log n
di mana n adalah jumlah data yang dimasukkan ke dalam Microsoft Excel. Dalam contoh ini, n = 10, sehingga:
Jumlah Interval = 1 + 3.3 log 10 = 4
Mari kita rancang interval berdasarkan rumus tersebut
Interval = Rentang Data / Jumlah Interval = 37 / 4 ≈ 9.25
Dalam hal ini kita ambil interval dengan kelipatan bilangan 5, sehingga intervalnya adalah 5,10,15,20,25,30,35,40,45
4. Memasukkan Rumus dalam Kolom Interval dan Frekuensi
Setelah menentukan interval, selanjutnya kita perlu memasukkan rumus untuk kolom interval dan frekuensi. Rumus yang digunakan untuk membuat interval adalah:
=INT((A2-$C$2)/$E$2)+1
Di sini, A2 adalah kolom data, $C$2 adalah sel di mana kita menghitung rentang data, dan $E$2 adalah sel di mana kita menghitung interval. Rumus tersebut akan menghasilkan angka interval yang tepat untuk setiap data yang dimasukkan ke dalam Excel. Kolom frekuensi dihitung dengan menggunakan rumus:
=IFERROR(SUMIF($B$2:$B$11, “>= “&D2*$E$2+$C$2, $B$2:$B$11)- SUMIF($B$2:$B$11, “>= “&(D2-1)*$E$2+$C$2, $B$2:$B$11),0)
Di sini, $B$2:$B$11 adalah sel di mana data dimasukkan, dan D2 adalah kolom interval. Rumus ini akan menghitung jumlah data yang masuk ke dalam setiap interval
5. Menghitung Total Frekuensi
Setelah membuat kolom interval dan frekuensi, selanjutnya kita perlu menghitung total frekuensi dari semua data. Total frekuensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
=SUM(C2:C9)
6. Membuat Distribusi Frekuensi
Setelah menyelesaikan tahapan-tahapan sebelumnya, kita dapat membuat distribusi frekuensi dari data kelas interval tersebut. Distribusi frekuensi merupakan tabel yang memperlihatkan jumlah data yang masuk ke dalam setiap interval. Berikut adalah contoh distribusi frekuensi dari data kelas interval yang sudah dibuat:
Interval | Frekuensi | Kelas Interval | |
---|---|---|---|
5-9 | 1 | X >= 5 dan X < 10 | |
10-14 | 1 | X >= 10 dan X < 15 | |
15-19 | 1 | X >= 15 dan X < 20 | |
20-24 | 2 | X >= 20 dan X < 25 | |
25-29 | 1 | X >= 25 dan X < 30 | |
30-34 | 1 | X >= 30 dan X < 35 | |
35-39 | 0 | X >= 35 dan X < 40 | |
40-44 | 1 | X >= 40 dan X < 45 | |
Total | 8 |
Dalam contoh ini, terdapat 8 data yang dimasukkan ke dalam Microsoft Excel. Semua data tersebut telah dihitung ke dalam interval yang sesuai dan dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval yang terbentuk. Distribusi frekuensi pada tabel di atas memperlihatkan bahwa data yang paling banyak masuk adalah pada interval 20-24 dengan frekuensi 2.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan data kelas interval?
Data kelas interval adalah suatu metode pengelompokkan data yang banyak digunakan dalam statistik. Dalam metode ini, data dibagi menjadi kelas-kelas interval yang disusun berdasarkan rentang nilai tertentu. Data kelas interval digunakan untuk memperlihatkan rangkuman data dengan lebih mudah dipahami.
2. Kenapa perlu membuat data kelas interval di Microsoft Excel?
Microsoft Excel adalah program penghitung spreadsheet yang sangat populer dan banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk untuk analisis data statistik. Dalam beberapa kasus, data yang dimasukkan ke dalam Microsoft Excel cukup banyak sehingga sulit jika ditampilkan satu per satu dalam bentuk tabel. Dengan memanfaatkan fitur perhitungan dan pengolahan data di dalam Microsoft Excel, kita dapat dengan mudah mengelompokkan data menjadi kategori-kategori yang lebih mudah dipahami.
Video Tutorial
Berikut adalah video tutorial singkat tentang cara membuat data kelas interval di Microsoft Excel: