CARA MEMBUAT DATA BERKELOMPOK PADA EXCEL

Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok di Excel

Bagi sebagian orang mungkin sudah sangat familiar dengan tabel distribusi frekuensi data. Namun, bagi sebagian orang lainnya, hal ini mungkin masih dirasa asing dan sulit. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara membuat tabel distribusi frekuensi data berkelompok di Microsoft Excel.

Tabel distribusi frekuensi data berkelompok adalah tabel yang menyajikan data berdasarkan rentang- rentang kelas tertentu. Tujuan dari pembuatan tabel distribusi frekuensi ini adalah untuk memudahkan dalam pengelompokan dan penghitungan data yang cukup banyak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi data di Excel.

Langkah 1: Menyiapkan Data

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan data yang akan dibuat tabel distribusi frekuensinya. Caranya, masuk ke Excel dan ketikkan data yang ingin dibuat tabel distribusinya. Sebagai contoh, kita menggunakan data berikut:

“`
25 22 27 28 22 24 27 26 23 24 23 21 22 26 25 29 27 21 25 22 28 29 23 26 22 29 26 23 25 22
“`

Langkah 2: Mengelompokkan Data

Setelah menyiapkan data, kita perlu mengelompokkan data tersebut menjadi beberapa rentang kelas. Ada beberapa cara untuk mengelompokkan data, namun pada kali ini kita akan menggunakan teknik ungroup berbasis interval. Berikut adalah cara mengelompokkan data menggunakan teknik ungroup berbasis interval:

1. Tentukan jumlah interval (kelas).

Pada contoh kali ini, kita akan menggunakan 4 interval.

2. Tentukan rentang selisih data.

Untuk menentukan rentang selisih data, kita perlu mencari selisih nilai data terkecil dan data terbesar. Pada contoh kali ini, nilai data terkecil adalah 21, sedangkan nilai data terbesar adalah 29.

Baca Juga :  Cara Membuat Ranking Otomatis Di Excel Secara Horizontal

Rentang selisih data dapat dihitung dengan rumus: (nilai terbesar – nilai terkecil) + 1. Sehingga, rentang selisih data dalam contoh kali ini adalah (29 – 21) + 1 = 9.

3. Tentukan panjang interval.

Panjang interval dapat dihitung dengan rumus: rentang selisih data / jumlah interval. Sehingga, panjang interval dalam contoh kali ini adalah 9 / 4 = 2,25.

4. Tentukan batas-batas interval.

Batas-batas interval dapat ditentukan dengan cara: batas bawah pada interval pertama sama dengan nilai terkecil, sedangkan batas atas pada interval terakhir sama dengan nilai terbesar. Untuk batas bawah dan batas atas pada interval-interval lainnya, kita dapat menghitungnya dengan menambah atau mengurangi panjang interval dengan nilai batas interval sebelumnya.

Batas-batas interval dalam contoh kali ini adalah:

– Interval 1: 21 – 23,25
– Interval 2: 23,26 – 25,5
– Interval 3: 25,51 – 27,75
– Interval 4: 27,76 – 29

Setelah mengelompokkan data, kita dapat membuat tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan Excel. Caranya, masuk ke Excel dan buat tabel dengan empat kolom yaitu interval, frekuensi, persentase, dan persentase akumulatif.

Langkah 3: Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Setelah menyiapkan data dan mengelompokkannya, kita mulai membuat tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Buatlah kolom interval dengan rentang interval yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Selanjutnya, buat kolom frekuensi. Untuk menghitung frekuensi, gunakan rumus COUNTIF. Contohnya, pada interval 1, rumus COUNTIF yang digunakan adalah =COUNTIF(A:A,”>=21″)-COUNTIF(A:A,”>23,25″) (A:A adalah range data, “>=” artinya lebih besar sama dengan, “> ” artinya lebih besar)

3. Buatlah kolom persentase. Untuk menghitung persentase, gunakan rumus =B2/$B$10*100. Di mana B2 adalah jumlah data dan $B$10 adalah jumlah total data.

Baca Juga :  Cara Membuat Rumus Saldo Di Excel 2016

4. Buatlah kolom persentase akumulatif. Gunakan rumus =SUM(C$2:C2) untuk menjumlahkan persentase sebelumnya dengan persentase yang sedang dihitung.

Dengan demikian, kita telah berhasil membuat tabel distribusi frekuensi data berkelompok di Excel. Selanjutnya, kita dapat menganalisis data yang sudah dihitung dalam tabel tersebut.

FAQ

1. Apa kegunaan dari tabel distribusi frekuensi data berkelompok?
Jawaban: Tabel distribusi frekuensi data berkelompok berguna dalam mengelompokkan dan menghitung data yang cukup banyak. Dengan membuat tabel distribusi frekuensi, kita dapat memperoleh informasi tentang seberapa sering suatu nilai muncul dalam data dan di mana letak nilai-nilai tersebut berada.

2. Apa jenis teknik pengelompokkan data yang dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi?
Jawaban: Ada beberapa teknik pengelompokkan data yang dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi, misalnya teknik grouping berbasis angka kategori dan teknik ungroup berbasis interval. Pemilihan teknik pengelompokkan data yang tepat bergantung pada kondisi data yang ada.