Selamat datang di artikel kami tentang cara membuat tabel distribusi frekuensi! Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang definisi tabel distribusi frekuensi, bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi, dan beberapa FAQ terkait topik ini. Kami juga akan memberikan video Youtube yang bisa membantu dalam memahami konsep ini.
Apa itu Tabel Distribusi Frekuensi?
Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang menunjukkan jumlah frekuensi dari sebuah data. Tabel ini digunakan untuk mengorganisir data sehingga mudah dibaca dan dipahami. Dalam tabel ini, data dikelompokkan menjadi beberapa kelas atau interval, dan frekuensinya dihitung untuk setiap interval atau kelas.
Contoh sederhana dari tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
Kelas | Frekuensi |
---|---|
0-10 | 4 |
10-20 | 6 |
20-30 | 3 |
30-40 | 2 |
Dalam tabel di atas, data telah dikelompokkan menjadi empat kelas atau interval, yaitu 0-10, 10-20, 20-30, dan 30-40. Frekuensi dari setiap kelas ditulis pada kolom Frekuensi. Contoh di atas menunjukkan bahwa ada empat data antara 0-10, enam data antara 10-20, tiga data antara 20-30, dan dua data antara 30-40.
Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi:
- Tentukan jumlah kelas atau interval
- Tentukan rentang data
- Tentukan panjang interval
- Buat tabel dengan kolom untuk kelas dan frekuensi
- Hitung frekuensi data untuk setiap kelas
- Isi frekuensi untuk setiap kelas pada kolom Frekuensi pada tabel distribusi frekuensi
Sebagai contoh, kita akan mencoba membuat tabel distribusi frekuensi berdasarkan data berikut:
No | Nilai Ujian |
---|---|
1 | 60 |
2 | 70 |
3 | 65 |
4 | 50 |
5 | 80 |
6 | 85 |
7 | 90 |
8 | 75 |
Langkah pertama adalah menentukan jumlah kelas atau interval. Terdapat beberapa metode untuk menentukan jumlah kelas, seperti metode Sturges, metode Scott, dan metode Freedman-Diaconis. Namun, untuk data yang sedikit dan hanya untuk praktikum, digunakan metode bin.
Metode bin adalah metode yang paling sederhana untuk menentukan jumlah kelas atau interval. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Jumlah Kelas = 1 + 3,3.Log n
Di mana n adalah jumlah data. Jadi, untuk data di atas, dengan jumlah data sebanyak 8, kita bisa menggunakan rumus di atas untuk menentukan jumlah kelas atau interval:
Jumlah Kelas = 1 + 3,3.Log 8 Jumlah Kelas = 1 + 3,3.0,903 Jumlah Kelas = 1 + 2,981 Jumlah Kelas = 3 (dibulatkan ke atas)
Jadi, kita memerlukan tiga kelas atau interval untuk tabel distribusi frekuensi kita.
Selanjutnya, kita harus menentukan rentang data. Rentang data adalah selisih antara data terbesar dan data terkecil. Dalam contoh kami, data terkecil adalah 50 dan data terbesar adalah 90, sehingga rentang datanya adalah:
Rentang data = Data Terbesar - Data Terkecil Rentang data = 90 - 50 Rentang data = 40
Jadi, rentang data kami adalah 40.
Selanjutnya, kita perlu menentukan panjang interval. Panjang interval adalah rentang data dibagi dengan jumlah kelas atau interval. Dalam kasus kami, panjang interval dihitung sebagai berikut:
Panjang Interval = Rentang Data / Jumlah Kelas Panjang Interval = 40 / 3 Panjang Interval = 13,33 (dibulatkan ke atas)
Jadi, panjang interval kami adalah 14.
Sekarang kita bisa membuat tabel distribusi frekuensi. Tabel kita akan terlihat sebagai berikut:
Kelas | Frekuensi |
---|---|
50-63 | |
64-77 | |
78-90 |
Setelah kita membuat tabel, selanjutnya kita perlu menghitung frekuensi data untuk setiap kelas atau interval. Dalam kasus kami, data akan dikelompokkan ke dalam tiga kelas. Data yang masuk ke dalam interval 50-63 adalah:
50, 60, 65
Dalam interval ini terdapat 3 data, sehingga kita bisa menuliskan 3 pada kolom Frekuensi dalam tabel.
Data yang masuk ke dalam interval 64-77 adalah:
70, 75
Di interval kedua ini, terdapat 2 data, sehingga kita bisa menuliskan 2 pada kolom frekuensi dalam tabel.
Data yang masuk ke dalam interval 78-90 adalah:
80, 85, 90
Di interval ini, terdapat 3 data, sehingga kita bisa menuliskan 3 pada kolom Frekuensi dalam tabel.
Setelah kita menghitung frekuensi data untuk setiap interval, tabel distribusi frekuensi kita terlihat sebagai berikut:
Kelas | Frekuensi |
---|---|
50-63 | 3 |
64-77 | 2 |
78-90 | 3 |
Sekarang, tabel distribusi frekuensi kami siap untuk digunakan.
FAQ
1. Apa kegunaan dari tabel distribusi frekuensi?
Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk mengorganisir dan menyajikan data dengan lebih mudah dibaca dan dipahami. Dengan mengelompokkan data menjadi beberapa kelas atau interval dan menghitung frekuensi setiap kelas atau interval, kita bisa dengan mudah menjawab pertanyaan seperti berapa banyak data yang masuk ke dalam rentang tertentu atau kelas tertentu. Selain itu, tabel distribusi frekuensi juga berguna untuk menghitung rata-rata, standar deviasi, dan variasi data.
2. Bagaimana cara menentukan jumlah kelas atau interval dalam tabel distribusi frekuensi?
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menentukan jumlah kelas atau interval dalam tabel distribusi frekuensi, seperti metode Sturges, metode Scott, dan metode Freedman-Diaconis. Pilihan metode yang digunakan tergantung pada banyaknya data, sifat distribusi data, dan tujuan analisis data. Metode yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah metode bin. Dalam metode ini, jumlah kelas atau interval adalah 1 + 3,3.Log n, di mana n adalah jumlah data.
Video Youtube
Berikut adalah video Youtube yang bisa membantu dalam memahami lebih lanjut tentang cara membuat tabel distribusi frekuensi: