Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara install dan konfigurasi DHCP server di debian 9. Dalam tutorial ini, kita akan mempelajari langkah-langkah yang harus diambil untuk menginstal dan mengkonfigurasi DHCP server di debian 9. Berikut adalah panduan lengkapnya:
Pertama-tama, mari kita bahas apa itu DHCP server. DHCP adalah singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol. DHCP memungkinkan komputer untuk meminta alamat IP, subnet mask, default gateway, dan DNS server dari server DHCP tanpa harus mengonfigurasi setiap parameter secara manual. Ini sangat membantu dalam menghemat waktu dan memastikan bahwa semua pengaturan jaringan digunakan secara konsisten.
Langkah pertama dalam menginstal dan mengkonfigurasi DHCP server di debian 9 adalah dengan membuka terminal dan memasukkan perintah berikut:
“`
sudo apt-get update
sudo apt-get install isc-dhcp-server
“`
Perintah pertama akan memperbarui katalog paket sistem dan perintah kedua akan menginstal DHCP server pada Debian 9.
Setelah selesai menginstal DHCP server, langkah berikutnya adalah mengkonfigurasi server. Pertama-tama, kita harus membuat konfigurasi file dengan mengedit file dhcpd.conf di dalam direktori /etc/dhcp/.
Ketik perintah berikut untuk membuka file dan mulai mengeditnya:
“`
sudo nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
“`
setelah file terbuka, tambahkan baris berikut pada bagian atas file:
“`
#option domain-name “example.org”;
#option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
log-facility local7;
“`
Baris ini mendefinisikan beberapa opsi DHCP standar termasuk durasi sewa untuk alamat IP (default-lease-time), waktu maksimum untuk disewa (max-lease-time), dan fasilitas logging (log-facility).
Selain itu, Anda juga dapat menentukan nama domain dan server DNS dengan menambahkan atau mengedit baris ini:
“`
option domain-name “example.org”;
option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org;
“`
Setelah baris ini ditambahkan, buat subnet jaringan dengan menambahkan baris berikut:
“`
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0
range 192.168.1.10 192.168.1.20;
option routers 192.168.1.1;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
“`
Baris ini mendefinisikan subnet jaringan dengan alamat IP 192.168.1.0 dan netmask 255.255.255.0. Juga, range yang akan diberikan oleh server DHCP adalah 192.168.1.10 – 192.168.1.20. Selain itu, default gateway diatur ke 192.168.1.1, mask sub-jaringan disetel ke 255.255.255.0, dan alamat broadcast 192.168.1.255.
Setelah file konfigurasi disimpan, restart DHCP server dengan menggunakan perintah:
“`
sudo systemctl restart isc-dhcp-server
“`
Sekarang, server DHCP sudah siap untuk digunakan.
Namun, sebelum itu pastikan untuk mengikutinya dengan melakukan pengujian dengan menggunakan DHCP client. Anda dapat menggunakan perintah berikut untuk menguji koneksi DHCP:
“`
sudo dhclient -v
“`
Perintah ini akan meminta alamat IP dari server DHCP dan mengonfigurasi alamat IP, subnet mask, dan gateway secara otomatis.
Kesimpulan
Itulah tutorial tentang cara install dan konfigurasi DHCP server di Debian 9. Tutorial ini cocok untuk para pengguna pemula yang ingin mengkonfigurasi DHCP server di debian 9. Semoga tutorial ini bermanfaat bagi para pembaca.
FAQ
Q: Apakah tugas utama DHCP server?
A: Tugas utama DHCP server adalah untuk secara otomatis mengalokasikan alamat IP, subnet mask, gateway, dan DNS server ke komputer dalam jaringan.
Q: Apa keuntungan menggunakan DHCP Server?
A: Keuntungan menggunakan DHCP Server adalah memudahkan pengalokasian alamat IP dan konfigurasi jaringan, menghemat waktu, menghindari konflik alamat IP, dan memudahkan manajemen jaringan secara keseluruhan.
Video Tutorial
https://www.youtube.com/watch?v=9PqLytGFMFQ
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat!