Payback period adalah sebuah metode untuk mengukur tingkat pengembalian suatu investasi dengan menghitung berapa lama investasi tersebut akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengembalikan modalnya. Metode ini sering digunakan oleh para investor dan manajer keuangan untuk menentukan apakah suatu proyek atau investasi layak untuk dilakukan.
1. Bagaimana Cara Menghitung Payback Period?
Untuk menghitung payback period, Anda membutuhkan data berikut :
- Investasi awal (modal)
- Pendapatan (cash inflow) yang dihasilkan setiap tahun
Langkah-langkah menghitung payback period adalah sebagai berikut :
- Hitung total pendapatan yang dihasilkan setiap tahun
- Kurangi pendapatan setiap tahun dengan investasi awal
- Hitung total pendapatan yang dihasilkan dari investasi dan kurangi dengan investasi awal
- Jumlahkan jumlah investasi mengurangi pendapatan setiap tahun hingga sama dengan investasi awal. Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk mencapai titik balik tersebut.
Contoh :
Investasi awal: Rp 10.000.000
Pendapatan tahunan: Rp 3.000.000
Payback period = 10.000.000 / 3.000.000 = 3,333 tahun = 3 tahun, 4 bulan (dibulatkan).
2. Apa Kelebihan dan Kekurangan dari Payback Period?
Kelebihan:
- Mudah dimengerti dan dihitung
- Memberikan informasi mengenai berapa lama investasi akan mencapai titik baliknya
- Dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi
Kekurangan:
- Tidak memperhitungkan nilai uang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, tidak dapat memberikan informasi mengenai tingkat pengembalian investasi dalam jangka panjang
- Tidak mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi dalam investasi
- Lebih cocok untuk investasi jangka pendek dan sederhana. Untuk investasi jangka panjang dan kompleks, metode pengukuran lainnya mungkin lebih efektif
FAQ
1. Apa Bedanya Payback Period dengan Tingkat Pengembalian Investasi (ROI)?
Payback period mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal, sedangkan ROI mengukur tingkat pengembalian investasi dalam persentase. ROI menghitung seluruh keuntungan yang dihasilkan dari investasi dan mempertimbangkan waktu serta biaya yang dikeluarkan untuk melakukan investasi tersebut.
2. Bagaimana Menghitung ROI?
Untuk menghitung ROI, Anda membutuhkan data berikut :
- Pendapatan kotor dari investasi
- Biaya investasi (modal awal)
- Biaya operasional
Langkah-langkah menghitung ROI adalah sebagai berikut:
- Hitung total pendapatan kotor dari investasi
- Hitung total biaya investasi dan biaya operasional
- Kurangi total biaya dari total pendapatan kotor
- Bagi hasil kurang biaya dengan total biaya. ROI adalah persentase keuntungan investasi.
Contoh:
Pendapatan kotor : Rp 5.000.000
Biaya investasi : Rp 2.500.000
Biaya operasional : Rp 500.000
ROI = (5.000.000-2.500.000-500.000)/(2.500.000+500.000) x 100% = 100%
Video Tutorial: Cara Menghitung Payback Period dan ROI
Gambar Contoh Payback Period
1. Payback Period Formula | Calculator (Excel template)
Sumber Gambar: https://cdn.educba.com/academy/wp-content/uploads/2019/01/Payback-Period-Formula.jpg
2. What is the Payback Period? • 365 Financial Analyst
Sumber Gambar: https://365financialanalyst.com/wp-content/uploads/2020/10/What-is-Payback-Period-image1-300×198.png
3. How to Calculate Payback Period in Excel? – QuickExcel
Sumber Gambar: https://quickexcel.com/wp-content/uploads/2021/09/calculate-payback-period-in-excel.png
4. Cara Menghitung Payback Period Dan NPV – YouTube
Sumber Gambar: https://i.ytimg.com/vi/aVC3J5z3FZo/maxresdefault.jpg
5. How to calculate the Payback Period in Excel with formula
Sumber Gambar: https://www.elearnmarkets.com/blog/wp-content/uploads/2016/11/Pay-back-3-768×290.jpg