Dual boot adalah cara bagi pengguna komputer untuk memasang dua sistem operasi pada satu perangkat. Dalam teknologi dual boot ini, pengguna dapat mengakses sistem operasi yang berbeda pada saat yang sama. Dual boot umumnya digunakan oleh para pengguna untuk mengakses sistem operasi Windows dan Linux pada komputer mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat dual boot untuk sistem operasi Windows dan Linux dengan langkah-langkah yang mudah diikuti.
Cara Buat Dual Boot Windows dan Linux
Ada banyak platform Linux yang tersedia seperti Ubuntu, Fedora, Debian, dan masih banyak lagi. Linux biasanya digunakan oleh pengguna yang ingin mencoba sistem operasi yang lebih aman dan gratis. Untuk pengguna Windows yang ingin mencoba Linux dalam PC yang sama, maka dual boot adalah salah satu opsi terbaik. Berikut adalah cara untuk membuat dual boot Windows dan Linux.
1. Siapkan ISO untuk Sistem Operasi Linux
Langkah pertama untuk membuat dual boot adalah dengan mempersiapkan ISO yang akan dipasang pada komputer. ISO adalah file gambar dari sistem operasi Linux yang telah dicompile menjadi satu file. Ada banyak situs yang menyediakan download ISO untuk Linux, seperti situs resmi distro Linux atau situs penyedia layanan download gratis.
Setelah degan mendownload ISO Linux, simpan file-nya pada tempat yang mudah diakses di komputer. Kemudian, pastikan juga bahwa komputer memiliki 2 partisi untuk masang dual boot. Partisi pertama adalah partisi tempat Windows diinstall sekarang, dan partisi kedua adalah partisi untuk Linux:
- Untuk mencari tahu jumlah partisi yang ada pada komputer, buka File Explorer dengan menekan Windows + E pada keyboard
- Klik kanan pada drive tempat Windows terinstall lalu pilih Manage
- Pilih Disk Management pada menu di sebelah kiri
- Di sini akan diperlihatkan partisi apa saja yang ada pada komputer. Cari partisi yang sudah didedikasikan untuk sistem operasi Linux, biasanya sekitar 20GB – 30GB tergantung pada distribusi Linux-nya.
- Jika komputer belum memiliki partisi untuk Linux, maka klik kanan Volume yang ingin diubah dan pilih Shrink Volume
- Masukkan jumlah ruang disk yang ingin dialokasikan untuk partisi Linux pada kolom Total Size
- Klik Shrink dan tunggu prosesnya selesai
- Setelah melakukan pengaturan partisi, download Rufus (https://rufus.ie/)
2. Buat Live USB Installer Linux dengan Rufus
Live USB installer adalah USB flash/hard drive yang digunakan untuk meng-install sistem operasi Linux pada hard disk. Ada banyak software untuk membuat Live USB installer, tetapi kali ini akan menggunakan Rufus.
- Buka software Rufus
- Pilih USB drive yang ingin digunakan
- Pilih file ISO Linux dari lokasi pada komputer
- Tampilan yang disarankan adalah MBR sebagai partisi boot
- Centang opsi Check device for bad block
- Klik Start untuk memulai proses pembuatan Live USB Installer Linux
- Tunggu hingga proses selesai dan jangan menutup jendela Rufus selama proses ini berlangsung.
3. Restart Komputer dengan USB Drive yang Terpasang
Setelah berhasil membuat Live USB Installer Linux dengan Rufus, langkah selanjutnya adalah memulai instalasi Linux dari USB drive. Untuk memulai instalasi, yang perlu dilakukan adalah dengan merestart komputer dan mengubah pengaturan boot menu di BIOS.
- Restart komputer
- Masuk ke BIOS dengan menekan tombol Del, F1, atau tombol lainnya, tergantung pada merek motherboard.
- Pastikan USB drive yang berisi Live USB Installer Linux dalam posisi terhubung pada komputer
- Cari bagian Boot dari BIOS
- Pastikan Live USB Installer yang terkoneksi dengan port USB terdeteksi
- Ubah boot order sehingga Live USB Installer Linux ditempatkan di urutan tertinggi
- Simpan pengaturan dan keluar dari BIOS
4. Install Linux Pada Hard Drive
Setelah berhasil masuk ke boot menu dari Live USB Installer Linux yang sudah terpasang pada USB drive default di BIOS, langkah selanjutnya adalah memulai instalasi dari USB drive ke hard disk.
- Pilih opsi Install pada menu yang ditampilkan setelah pengguna boot dari USB drive
- Pilih bahasa dan waktu lokal
- Tentukan pada konfigurasi keyboard
- Pada opsi Installation Type, pilih “Something else”
- Pilih partisi kosong yang sudah disediakan pada langkah pertama
- Tentukan penempatan boot loader pada partisi Linux-nya
- Atur pengaturan Username dan Password
- Tunggu beberapa saat agar proses instalasi Linux pada hard disk selesai
- Setelah selesai, restart komputer dan pilih Windows pada menu boot loader GRUB.
FAQ
1. Apa yang Harus Dilakukan Ketika Tidak Bisa Boot ke Windows Setelah Memasang Linux?
Saat terjadi masalah seperti ini, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan memasang bootable USB dengan sistem operasi Windows dan memperbaiki boot loader.
- Setelah masuk ke menu boot, pilih USB yang berisi sistem operasi Windows
- Pilih bahasa dan waktu lokal
- Klik Next, kemudian klik Repair your computer pada layar berikutnya
- Pilih Troubleshoot dan kemudian klik Advanced options
- Pilih Command Prompt
- Pada layar Command Prompt, masukkan perintah bootrec /fixmbr dan tekan Enter
- Masukkan juga perintah bootrec /fixboot dan tekan Enter
- Masukkan perintah bootrec /scanos dan tekan Enter
- Masukkan perintah bootrec /rebuildbcd dan tekan Enter
- Tunggu hingga proses selesai
2. Apakah Perlu Menyiapkan Backup Sebelum Membuat Dual Boot?
Disarankan untuk membuat backup data penting sebelum melakukan pengaturan dual boot pada komputer. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena proses instalasi dual boot ini dapat menyebabkan kehilangan data pada komputer. Data yang paling penting untuk di-backup adalah data penting pada sistem operasi Windows sebelum membuat partisi untuk Linux.
Video Tutorial Membuat Dual Boot Windows & Linux
Itulah cara membuat dual boot Windows dan Linux. Dalam beberapa langkah mudah, pengguna sudah mendapatkan dual boot yang berguna untuk memfasilitasi penggunaan komputer secara lebih optimal. Dalam artikel ini, juga disertakan FAQ dan video tutorial untuk membantu pengguna yang mengalami kendala dalam proses dual boot. Semoga artikel ini bermanfaat!