Pengolahan data merupakan tahapan penting dalam melakukan penelitian. Sebab, data yang dihasilkan haruslah terstruktur dan terorganisir dengan baik agar dapat dipelajari dan dianalisis dengan efektif. Namun, seringkali para peneliti masih bingung dalam mengolah data, baik itu data hasil kuesioner maupun data hasil analisis. Padahal, sekarang sudah banyak tools yang dapat membantu dalam mengolah data, seperti Microsoft Excel dan SPSS.
Dalam artikel ini, akan membahas cara mengolah data menggunakan Microsoft Excel dan SPSS. Khususnya dalam pengolahan data hasil kuesioner atau angket. Selain itu, akan diberikan contoh-contoh pengolahan data yang dapat dipraktekkan langsung oleh pembaca.
Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah salah satu aplikasi pengolah data yang paling sering digunakan oleh para peneliti. Aplikasi ini sangat mudah digunakan dan memiliki fitur-fitur yang cukup lengkap untuk mengolah data. Berikut adalah langkah-langkah dalam mengolah data angket menggunakan Microsoft Excel.
Langkah 1: Input data angket ke dalam Microsoft Excel
Langkah pertama dalam mengolah data angket adalah memasukkan data tersebut ke dalam Microsoft Excel. Sebelumnya, pastikan bahwa format data sudah sesuai dengan kolom-kolom yang sudah dibuat di dalam Microsoft Excel. Berikut adalah contoh format data angket yang sudah dilengkapi kolom-kolom untuk analisis.
Setelah itu, masukkan data angket ke dalam Microsoft Excel, dengan cara menyalin data angket dan menempelkannya pada kolom yang sudah disiapkan sebelumnya.
Langkah 2: Menyortir data angket
Setelah data angket dimasukkan ke dalam Microsoft Excel, langkah selanjutnya adalah menyortir data angket. Hal ini bertujuan untuk memeriksa apakah ada data yang salah atau tidak lengkap pada angket tersebut. Ketika data telah disortir, akan mudah menemukan data yang tidak valid atau tidak lengkap yang perlu diperbaiki atau dilengkapi.
Untuk menyortir data pada Microsoft Excel, caranya adalah dengan cara mengklik kolom data dan memilih “Sort & Filter” pada toolbar Excel. Kemudian, pilih “Sort A to Z” atau “Sort Z to A” tergantung pada kebutuhan. Setelah itu, akan muncul dialog box yang meminta kita untuk memilih kriteria pengurutan.
Langkah 3: Menghitung jumlah responden
Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah responden yang mengisi angket. Hal ini sangat penting untuk mengetahui jumlah populasi dan sampel dari angket tersebut.
Untuk menghitung jumlah responden pada Microsoft Excel, caranya adalah dengan menggunakan rumus =COUNTA(range). Range pada rumus ini adalah kolom kuesioner yang berisi nama mahasiswa. Setelah memasukkan rumus tersebut, maka hasilnya akan menampilakn jumlah responden pada kolom yang dituju.
Langkah 4: Membuat tabel frekuensi
Setelah mengetahui jumlah responden, langkah berikutnya adalah membuat tabel frekuensi. Tabel frekuensi digunakan untuk menghitung dan menampilkan jumlah frekuensi jawaban dari kuesioner. Hal ini akan sangat membantu untuk memperoleh informasi dari data kuesioner.
Untuk membuat tabel frekuensi pada Microsoft Excel, caranya adalah dengan menggunakan COUNTIF. Misal, melakukan perhitungan frekuensi jawaban pada variabel “suka/ tidak suka”. Berikut adalah rumusnya:
= COUNTIF (range,”Ya”)
= COUNTIF (range,”Tidak”)
Setelah memasukkan rumus tersebut, maka hasilnya akan menampilkan jumlah frekuensi jawaban pada kolom yang dituju.
Langkah 5: Membuat grafik dari tabel frekuensi
Setelah membuat tabel frekuensi, langkah selanjutnya adalah membuat grafik dari tabel tersebut. Grafik sangat membantu untuk menampilkan data secara visual. Grafik yang paling sering digunakan adalah grafik pie atau grafik batang.
Untuk membuat grafik pada Microsoft Excel, caranya sangat mudah. Pilih data yang ingin dijadikan grafik, kemudian klik menu Insert dan pilih jenis grafik yang diinginkan. Setelah itu, Microsoft Excel akan secara otomatis membuat grafik berdasarkan data yang telah dipilih.
Pengolahan Data Menggunakan SPSS
SPSS atau Statistical Package for the Social Sciences adalah aplikasi pengolahan data khusus untuk penelitian sosial dan ilmu budaya. Aplikasi ini sangat membantu dalam melakukan analisis statistik, melihat hubungan antar variabel, dan mengolah data secara cepat dan efisien. Berikut adalah langkah-langkah dalam mengolah data angket menggunakan SPSS.
Langkah 1: Input data angket ke dalam SPSS
Langkah pertama dalam mengolah data angket menggunakan SPSS adalah memasukkan data angket ke dalam software tersebut. Caranya adalah dengan membuka aplikasi SPSS dan memilih opsi “Open Data” dari menu.
Setelah itu, pilih file data angket yang ingin diolah dan klik “Open”. SPSS akan secara otomatis membaca dan menampilkan data angket tersebut.
Langkah 2: Menyortir dan membersihkan data angket
Setelah data angket dimasukkan ke dalam SPSS, langkah selanjutnya adalah membuka data “Variable View” untuk menambah atau mengedit variabel dan menghapus atau membersihkan data yang tidak valid. Caranya adalah dengan mengklik jendela “Variable View” pada bagian bawah tampilan SPSS.
Dalam tampilan “Variable View”, tambahkan kolom-kolom variabel yang diperlukan, seperti nama mahasiswa, jurusan dan hak tanggapan lainnya. Setelah itu, bisa melakukan pembersihan dan pemrosesan data, seperti menghapus data yang tidak valid, mengiisi missing data, dan lain-lain.
Langkah 3: Penghitungan frekuensi variabel
Setelah data angket bersih dan telah disiapkan variabel-variabelnya, langkah selanjutnya adalah menghitung frekuensi dari masing-masing variable pada angket tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sebaran variabel pada angket dan kemudian melakukan analisis berdasarkan hasil pengolahan data.
Untuk menghitung frekuensi pada SPSS, caranya adalah dengan klik menu “Analyze” dan memilih opsi “Descriptive Statistics”, kemudian pilih “Frequencies”. Setelah itu, pilih variabel-variabel yang ingin dihitung frekuensinya dan SPSS akan secara otomatis menampilkan tabel frekuensi dari variabel-variabel tersebut.
Langkah 4: Visualisasi frekuensi dengan grafik
Setelah menghitung frekuensi dari masing-masing variabel pada angket, langkah selanjutnya adalah membuat grafik untuk memvisualisasikan hasil pengolahan data tersebut.
Untuk membuat grafik pada SPSS, caranya sangat mudah. Pilih opsi “Graphs” pada menu, kemudian pilih jenis grafik yang diinginkan, seperti grafik pie atau grafik batang. Pilih variabel-variabel yang ingin dimasukkan ke dalam grafik dan SPSS akan secara otomatis membuat grafik sesuai dengan data yang telah dipilih.
FAQ
Bagaimana cara memperbaiki data yang tidak lengkap dalam kuesioner?
Untuk memperbaiki data yang tidak lengkap atau tidak valid pada kuesioner, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
1. Memeriksa kembali setiap kuesioner dari responden untuk melihat apakah ada pertanyaan yang tidak dijawab atau diisi dengan “tidak tahu”.
2. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, maka bisa menghubungi responden atau membuat variasi pertanyaan agar lebih jelas.
3. Jika ada pertanyaan yang tidak terjawab atau dijawab dengan “tidak tahu”, maka bisa mengisi data dengan menggunakan teknik imputasi data atau teknik pengisian data hilang.
Bagaimana cara memperoleh hasil analisis yang akurat dari pengolahan data?
Untuk memperoleh hasil analisis yang akurat dari pengolahan data, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
1. Pastikan data yang dimasukkan ke dalam software pengolah sudah valid dan bersih dari data yang tidak valid atau missing.
2. Gunakan teknik analisis yang tepat sesuai dengan jenis data yang diperoleh, misalnya analisis regresi, analisis korelasi, analisis varian, dan sebagainya.
3. Periksa kembali hasil analisis dalam bentuk tabel atau grafik untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam perhitungan dan presentasi data.
4. Gunakan data yang cukup besar dan representatif untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat dan dapat diterapkan pada populasi yang lebih besar.
Conclusion
Dalam melakukan sebuah penelitian, pengolahan data merupakan tahapan yang krusial agar analisis data dapat dilakukan dengan benar dan akurat. Dalam artikel ini, telah dibahas cara mengolah data menggunakan Microsoft Excel dan SPSS. Dari kedua aplikasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Microsoft Excel lebih cocok digunakan untuk pengolahan data yang sederhana, sedangkan SPSS digunakan untuk pengolahan data yang lebih kompleks.
Untuk memperoleh hasil analisis yang akurat, pastikan data yang dimasukkan ke dalam software pengolah sudah valid dan bersih dari data yang tidak valid atau missing, gunakan teknik analisis yang tepat sesuai dengan jenis data yang diperoleh, periksa hasil analisis dalam bentuk tabel atau grafik, dan gunakan data yang cukup besar dan representatif. Semoga artikel ini dapat membantu pembaca untuk melakukan pengolahan data kuesioner dengan tepat dan akurat.
Sekian artikel kali ini. Terima kasih telah membaca dan semoga bermanfaat.