Sebagai seorang pembisnis, tentu kita ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari produk yang kita jual. Oleh karena itu, kita perlu memahami konsep mark up dan mark down dalam penentuan harga produk.
Mark Up
Mark up adalah selisih antara harga jual dengan harga pokok barang. Harga pokok barang adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau memproduksi barang tersebut. Selain itu, mark up juga dapat diartikan sebagai persentase tambahan yang diberikan pada harga pokok barang untuk mendapatkan keuntungan.
Sebagai contoh, jika kita membeli sebuah produk dengan harga pokok sebesar Rp 100.000,- dan kita menambahkan mark up sebesar 50%, maka harga jual produk tersebut akan menjadi Rp 150.000,-. Dengan demikian, kita mendapatkan keuntungan sebesar Rp 50.000,- atau 50% dari harga pokok barang.
Mark Down
Sementara itu, mark down adalah kegiatan menurunkan harga jual dari suatu produk. Tujuan dari mark down adalah untuk meningkatkan penjualan, mengurangi stok yang tersisa, dan mempercepat perputaran modal.
Mark down dapat dilakukan jika produk yang dijual sudah tidak laku atau sudah tidak sesuai dengan tren pasar. Selain itu, mark down juga dapat dilakukan saat ada produk baru yang akan segera masuk, sehingga perlu mengosongkan stok lama untuk memberikan ruang pada produk baru.
Sebagai contoh, jika kita membeli sebuah produk dengan harga pokok sebesar Rp 100.000,- dan kita menurunkan harga jualnya menjadi Rp 75.000,- maka kita mengalami kerugian sebesar Rp 25.000,- atau 25% dari harga pokok barang. Namun, jika tindakan ini berhasil meningkatkan penjualan dan mengurangi stok yang tersisa, maka hal tersebut dapat dianggap sebagai strategi yang sukses.
FAQ
1. Apa bedanya mark up dan mark down?
Mark up adalah persentase tambahan yang diberikan pada harga pokok barang untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan mark down adalah kegiatan menurunkan harga jual dari suatu produk untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi stok yang tersisa.
2. Bagaimana cara menentukan besaran mark up yang tepat?
Besaran mark up yang tepat tergantung pada banyak faktor, seperti biaya produksi, persaingan di pasar, dan tingkat permintaan konsumen. Sebagai pedagang, kita perlu melakukan riset kompetitor dan riset pasar untuk mengetahui harga pasar yang seharusnya. Selain itu, kita juga perlu mempertimbangkan keuntungan yang ingin kita dapatkan dan menyesuaikan besaran mark up dengan harga yang masuk akal untuk konsumen.
Video
Dalam video di atas, Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang konsep mark up dan mark down dalam penentuan harga produk. Video ini akan memberikan Anda panduan dalam menentukan besaran mark up yang tepat dan strategi untuk mengatasi situasi ketika perlu melakukan mark down.