Microsoft Excel adalah salah satu aplikasi pengolah angka paling populer di dunia. Selain dapat digunakan untuk membuat tabel atau daftar keuangan, Excel juga memiliki fitur untuk melakukan perhitungan matematis secara otomatis, termasuk perhitungan persentase. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung persentase di Excel dengan mudah dan cepat.
Cara Menghitung Persentase Kenaikan dan Penurunan di Excel
Ada beberapa cara untuk menghitung persentase kenaikan dan penurunan di Excel, namun dalam artikel ini kita akan membahas dua cara yang paling praktis dan mudah dipahami.
1. Menggunakan Formula Persentase Excel
Cara pertama adalah dengan menggunakan rumus persentase Excel. Rumus ini sangat sederhana, yaitu:
=(nilai akhir – nilai awal) / nilai awal x 100%
Contohnya, jika kita ingin menghitung persentase kenaikan harga barang dari Rp 10.000 menjadi Rp 12.000, kita dapat menggunakan rumus berikut:
=(12000-10000)/10000×100%
Hasilnya adalah 20%, yang berarti harga barang tersebut naik sebesar 20% dari harga awal.
Sedangkan jika kita ingin menghitung persentase penurunan harga barang dari Rp 12.000 menjadi Rp 10.000, kita dapat menggunakan rumus berikut:
=(10000-12000)/12000×100%
Hasilnya adalah -16,67%, yang berarti harga barang tersebut turun sebesar 16,67% dari harga awal.
Perlu diingat bahwa pada rumus tersebut, kita menggunakan tanda kurung untuk mengurangi nilai akhir dengan nilai awal sebelum mengalikan dengan 100%. Jangan lupa juga untuk menambahkan tanda persen (%) pada akhir rumus untuk menampilkan hasil sebagai persentase.
2. Menggunakan Fungsi Persentase Excel
Cara kedua adalah dengan menggunakan fungsi persentase Excel. Fungsi ini lebih sederhana dibandingkan menggunakan rumus, namun masih tetap efektif untuk menghitung persentase kenaikan dan penurunan.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Isi sel pertama dengan nilai awal.
- Isi sel kedua dengan nilai akhir.
- Isi sel ketiga dengan formula =Persentase(sel kedua, sel pertama).
Contohnya, jika kita ingin menghitung persentase kenaikan harga barang dari Rp 10.000 menjadi Rp 12.000, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Isi sel A1 dengan nilai 10.000
- Isi sel A2 dengan nilai 12.000
- Isi sel A3 dengan formula =Persentase(A2,A1)
Hasilnya adalah 20%, yang berarti harga barang tersebut naik sebesar 20% dari harga awal. Sedangkan jika kita ingin menghitung persentase penurunan harga barang dari Rp 12.000 menjadi Rp 10.000, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Isi sel A1 dengan nilai 12.000.
- Isi sel A2 dengan nilai 10.000.
- Isi sel A3 dengan formula =Persentase(A2,A1).
Hasilnya adalah -16,67%, yang berarti harga barang tersebut turun sebesar 16,67% dari harga awal.
Cara Menghitung Persentase Inflasi di Excel
Selain dapat digunakan untuk menghitung persentase kenaikan dan penurunan, Excel juga dapat digunakan untuk menghitung persentase inflasi. Inflasi adalah naiknya harga-harga secara umum di pasar. Berikut ini adalah cara menghitung persentase inflasi di Excel:
- Isi sel pertama dengan harga barang atau jasa pada tahun pertama.
- Isi sel kedua dengan harga barang atau jasa pada tahun kedua.
- Isi sel ketiga dengan formula =Persentase(sel kedua, sel pertama).
Contohnya, jika harga beras pada tahun 2015 adalah Rp 8.000 per kilogram dan tahun 2016 naik menjadi Rp 9.000 per kilogram, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Isi sel A1 dengan harga beras pada tahun 2015 (Rp 8.000)
- Isi sel A2 dengan harga beras pada tahun 2016 (Rp 9.000)
- Isi sel A3 dengan formula =Persentase(A2,A1)
Hasilnya adalah 12,5%, yang berarti terjadi inflasi sebesar 12,5% dari tahun 2015 ke tahun 2016.
FAQ
1. Apa beda persentase kenaikan dengan persentase penurunan?
Persentase kenaikan merupakan perbedaan antara nilai akhir dengan nilai awal yang dihitung sebagai persentase terhadap nilai awal. Sedangkan persentase penurunan merupakan perbedaan antara nilai awal dengan nilai akhir yang dihitung sebagai persentase terhadap nilai awal.
2. Apakah Excel dapat digunakan untuk menghitung persentase lain selain kenaikan, penurunan, dan inflasi?
Ya, Excel dapat digunakan untuk menghitung persentase lain seperti persentase keuntungan, pertumbuhan, dan sebagainya. Namun, rumus atau fungsi yang digunakan mungkin berbeda tergantung pada jenis perhitungan persentase tersebut.