Cara menghitung pajak penghasilan (PPh 21) adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh setiap orang yang bekerja dan menerima penghasilan. Menghitung pajak penghasilan merupakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap wajib pajak. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya mengetahui cara-cara menghitung pajak penghasilan agar tidak terkena sanksi dari pihak berwenang.
Cara Menghitung Pajak Penghasilan
Untuk menghitung pajak penghasilan (PPh 21), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk menghitung pajak penghasilan:
1. Hitung Penghasilan Bruto
Penghasilan bruto adalah keseluruhan penghasilan yang diterima wajib pajak dalam satu tahun pajak. Penghasilan bruto dapat dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh penghasilan yang diterima dalam satu tahun pajak.
2. Kurangkan Penghasilan Terutang
Penghasilan terutang adalah penghasilan yang diterima dan terkena pajak. Penghasilan terutang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dengan menggunakan beberapa cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengurangan atas penghasilan yang tidak terkena pajak.
3. Hitung PPh 21 yang Harus Dibayar
Setelah dikurangkan dengan penghasilan terutang, maka selanjutnya adalah menghitung PPh 21 yang harus dibayar. PPh 21 dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
PPh 21 = (Penghasilan Kena Pajak – Pengurang Pajak) x Tarif
Misalnya, seseorang memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp50 juta per tahun dan pengurang pajak sebesar Rp12 juta per tahun. Maka:
PPh 21 = (Rp50 juta – Rp12 juta) x 5%
PPh 21 = Rp1,9 juta
Dari sini dapat dilihat bahwa jumlah PPh 21 yang harus dibayar oleh orang tersebut sebesar Rp1,9 juta per tahun.
Gambaran Umum Atas Pajak Penghasilan (PPh)
1. Persyaratan Wajib Pajak
Setiap orang yang memperoleh penghasilan harus membayar pajak penghasilan. Sebuah penghasilan dihitung sebagai pendapatan munasabah apabila tidak melebihi Rp50 juta dalam sebulan. Namun, penghasilan yang lebih dari setengah dari Rp50 juta dalam sebulan akan dihitung sebagai penghasilan kena pajak dan harus membayar pajak penghasilan.
2. Tarif Pajak
Tarif pajak penghasilan (PPh) biasanya berbeda untuk setiap jenis penghasilan. Namun, untuk dapat menentukan tarif pajak yang tepat, kita perlu menghitung jumlah penghasilan kena pajak terlebih dahulu. Setelah itu, baru kita dapat menghitung jumlah pajak yang harus dibayar sesuai dengan tarif yang berlaku.
3. Pengurang Pajak
Pengurang pajak bisa berupa tunjangan atau biaya yang dapat dinyatakan sebagai pengurang atas penghasilan kena pajak. Adanya pengurang pajak tersebut akan mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak.
Tips Menghitung Pajak Penghasilan (PPh 21) yang Benar
Agar dapat menghitung pajak penghasilan (PPh 21) dengan benar, ada beberapa tips yang dapat dilakukan. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
1. Sosialisasikan Peraturan Perpajakan
Setiap wajib pajak sebaiknya mengetahui dan memahami aturan yang berlaku dalam perpajakan. Oleh karena itu, baik pemerintah maupun pihak-pihak terkait sebaiknya melakukan sosialisasi mengenai peraturan perpajakan dan cara penghitungan PPh 21.
2. Perhitungan yang Tepat
Untuk mendapatkan hasil perhitungan yang tepat, maka setiap wajib pajak sebaiknya melakukan perhitungan PPh 21 dengan cermat dan teliti. Pastikan setiap detail penghasilan yang diterima telah dicatat dengan benar dan tidak ada yang terlewat.
Frequently Asked Questions (FAQs)
1. Apa Saja Penghasilan yang Dapat Dikenakan Pajak Penghasilan (PPh 21)?
Pajak penghasilan (PPh 21) dapat dikenakan pada semua jenis penghasilan yang diterima oleh setiap wajib pajak. Penghasilan yang dikenakan PPh 21 antara lain:
- Gaji atau upah
- Imbalan atau honorarium
- Tunjangan karyawan
- Pendapatan usaha atau bisnis
- Pendapatan dari hasil investasi
- Pendapatan dari properti
2. Apa Saja Cara Untuk Menghindari Sanksi Perpajakan?
Untuk menghindari sanksi perpajakan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Tepat waktu dalam melaporkan dan membayar pajak
- Memahami dan memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku
- Menggunakan jasa profesional dalam melakukan perpajakan
- Melakukan penghitungan pajak dengan cermat dan teliti
- Hindari melakukan kegiatan yang bersifat ilegal yang dapat merugikan pihak berwenang dan masyarakat umum